Senin, 19 April 2010

Patna ..oh..patna

Sebenarnya kota patna yg merupakan ibukota negara bagian bihar india tidak termasuk kota tujuan saya berkeliling india.Tiba- tiba muncul ide saya untuk transit di kota ini sebelum rencana melanjutkan perjalanan saya ke nepal,dikarenakan saya kehabisan tiket kereta ke gorakhpur (kota besar yg paling dekat ke perbatasan nepal dari new delhi) untuk beberapa hari ke depan,jadi saya pikir lebih baik ke border raxaul/birganj sekitar 7 jam dari patna

Tiket kereta seharga 300 rupee kelas sleeper sudah berada di tangan unutk rute new delhi-patna junction berangkat pukul 8 malam tiba di patna pkl 12 siang ,berarti tiba di raxaul sekitar pukul 8 atau 9 malam dan akan menginap di raxaul dan keesokan harinya baru melanjutkan ke kathmandu dan akan bertemu kawan saya yg sudah siap “ngoceh” dgn bahasa indonesia karena sudah tiga minggu vakum menggunakan bahasa tercinta ini sedangkan kawan saya sudah 2 bulan tidak menggunakannya ,itulah rencana semula

Rencana tinggal rencana,kereta yang saya tumpangi ngaret 1 jam dan molor 4 jam,alhasil saya tiba di patna jam 5 sore kalaupun saya melanjutkan perjalanan ke raxaul sampai mungkin sudah larut malam itupun kalau ada bus nya,kalau tidak saya bisa terdampar di kota kecil tersebut,ya sudahlah

Saya berjalan keluar stasiun dan memutuskan untuk menginap di kota ini.
Waktu itu hari sudah gelap padahal baru jam 5 sore,saya menghampiri satu buah hotel banyak yg fullbooked, saya di hampiri oleh seseorang (sebut saja MR x) katanya hotel-hotel di daerah sini hanya untuk orang india.
“tourist not allowed” katanya
Anehnya saya percaya saja,kemudian saya di ajaknya ke sebuah hotel.
“saya hanya ingin bantu kamu,nanti saya bilang ke pemilik hotel bahwa kamu teman saya yah!!”
“ha ha ha trik basi nih” Saya berkata dalam hati
“berapa harga hotel ini?”tanya saya
“300 rupee/malam” hhhmmmmm.
Kamarnya agak kotor ,dengan kipas angin besar, kamar mandi dalam dan ada tv nya,oke lah Cuma 1 malam.
Saya memberikan 300 rs ke orang itu bukan ke pengurus hotelnya.Setelah urusan beres Mr x bertanya-tanya kepada saya mulai dari yang basa basi sampai yang nggak penting ditanyakan.
Dia mulai memegang handphone “kusam”saya.
“itu sudah rusak,dan harganya juga murah ”…saya sudah mulai curiga
“kamu tidak bawa kamera?”
“oh..nggak,saya foto foto cuma dari hp butut saya”
Kemudian dia mulai membuka2 tas besar saya
“eh,nggak ada apa-apa di situh Cuma ada baju kotor,sarung lusuh ,Celana dekil aja,tuh kalo nggak percaya liat aja”
Waduh gimana ngusirnya nih(sambil puter otak).
Mr x berkata lagi
“kamu kan sudah saya tolong,nanti saya tidur di sini ya?”
“TIDAK..enak aja ,lebih baik kembalikan uang saya ,dan saya pergi dari sini”
‘ha ha ha ini sudah malam ,tak ada hotel yg mau menerima tamu jam segini”
“ gw bisa tidur si stasiun,apalagi ini india,di stasiun tengah malampun banyak orang di situ”
“kamu nanti akan kedinginan dan nanti tidak nyaman”“it’s oke ,tuh ada sleepingbag.Lagipula gw udah biasa tidur ditempat umum macam stasiun,terminal apalagi bandara “

Mr x keabisan akal,tiba-tiba si resepsionis datang.Saya ceritakan bahwa saya tidak bersedia ditumpangi oleh mr x ini.
Akhirnya mr x keluar juga dari kamar ,baru saja saya menutup pintu rapat-rapat,pintu di ketuk mr x kembali lagi meminta passpor saya utk difotokopi dan meminta 5 rupee,haduh.

Setelah passpor dikembalikan ,saya kembali menutup pintu rapat-rapat dan mandi setelah itu saya mau tidur.Sepertinya saya belum begitu terlelap begitu pintu kamar di ketuk lagi.

Pas saya buka ternyata seorang pemuda yg pernah saya temui di resepsionis hotel.
“ada apa?”
Dia senyum-senyum sambil berkata dalam bahasa hindi,mulutnya bau alkohol,sambil tangannya mengerak-gerakan ke arah mulut,sepertinya dia mabuk.
“I don’t understand hindi,can you speak english?”
Padahal saya mengerti bahwa dia mau minta uang makan,mungkin di beri tahu mr x sialan itu
Saya pura pura tidak mengerti,tapi dia masih saja di depan kamar.
saya tidak punya uang,kamu mau rokok ?”
Saya mengambil 2 batang rokok sampurna yang saya bawa dari indonesia.Untungnya dia mau dan beranjak pergi dari kamar saya,akhirnya saya bisa tidur dgn tenang dan berharap pagi datang cepat supaya saya cepat-cepat meninggalkan kota ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar