Senin, 02 April 2012

Mengejar Kanchenjunga



Salah satu alasan saya mengunjungi darjeeling adalah untuk memandang kanchenjunga gunung tertinggi ke tiga dunia setelah mount everest(nepal,china) dan k2(pakistan).Kalau indonesia mempunyai slogan dari sabang sampai merauke berjajar pulau pulau nah kalo india punya from kanyakumari to kanchenjunga india is one.Mumpung ada di india saya ingin mengunjunginya supaya rasa penasaran saya terpuaskan..,halah.

kota tua darjeeling


Darjeeling adalah kota pegunungan yang merupakan salah satu spot yang lumayan dekat dengan gunung kancenjunga.Untuk mencapainya harus melalui jalan yang berlikaliku sekitar 3 jam menggunakan jeep atau 4 jam menggunakan bus dari siliguri.Dari kota inilah gunung kanchengjunga bisa terlihat ,biasanya orang2 ke kota ini saat musim panas tiba karena cuaca di sini sangat sejuk bahkan malah bisa sangat dingin.



view dari stasiun toy train
Hari pertama di kota ini saya menggigil parah udaranya super duper dingin,berkabut dan cuaca mendung .Boro boro bisa melihat si kanchenjunga secara utuh pucuknya aja nggak kelihatan padahal kalau cuaca cerah gunung tersebut bisa saya lihat di depan penginapan.buru-buru saya mendatangi salah satu spot terbaik di sini yaitu disamping stasiun toy train..Aetengah berlari saya menuju tempat ini cuaca sangat cerah ,kata penduduk lokal ini adalah cuaca terbaik selama bulan ini.Turis-turispun sudah pada berkerumun menanti puncak gunung ini terlihat dan sudah stand by dgn kameranya masing-masing begitu sampai ditempat memang sih cuaca cerah langit biru tapi puncak yg berlumuran salju tertutup awan,berharap awan cepat berlalu saya menunggu lagi nggak ada tanda-tanda bakal muncul akhirnya saya cuma explor kota aja.



Begitupun saat sore, spot melihat sunset ada didepan sekolah dasar dibalik alun alun.Di sini disediakan bangku-bangku panjang tapi kebanyakan yang menunggu adalah pasangan yang bermesra mesraan .Kayaknya romantis banget melihat sunset dengan cuaca yang adem ditemani makanan kecil sedangkan saya cuma sendirian pelan-pelan saya menjauhi pasangan-pasangan ini (takut ngiri euy..hehehe).Sebelum saya menjauhi tempat ini ada pasangan yang meminta untuk difotoin tuh kan apa gw bilang,tambah bete kan apalagi sunsetnya juga gak keliatan cuma warna keperak-perakan aja berpendar di balik awan dan puncaknya teteup ketutupan awan.



view dari belakang alun alun
Keesokan harinya saya dengar kalau mau melihat si kanchengjunga pergilah ke sikkim,negara bagian yg ada disebelahnya.Negara bagian ini bisa lebih dekat menatapnya,maka carilah info pergi ke sana tapi pergi ke sikkim perlu permit ..yaelah. Saya pantang menyerah maka pergilah saya ke kantor yg mengurusi permit ini ternyata membuatnya gampang cuma 2 kali bolak balik aja dan jadi saat hari itu juga untuk masa tinggal 15 hari...cihuy.Permit sudah saya kantongi jadi  tinggal membeli tiket saja kali ini saya membeli tiket jeep seharga 25 ribu rupiah selama 3 jam .


Memasuki negara bagian ini layaknya mengunjungi sebuah negara ,di perbatasan bagi turis asing wajib di stempel paspornya cuma bedanya tidak ada stempel keluar,jadi hanya stempel masuk sikkim dan keluar sikkim setelahnya.Saya hampir saja tidak menstempel paspor ,karena penumpang hanya dilihat oleh polisi waktu jeep berhenti mungkin dikiranya semua adalah penduduk india ya sayapun dianggap orang india karena wajah saya yg menyerupai orang-orang india keturunan china atau asia tenggara ,kalau kata seorang penjaga toko di darjeeling wajah saya mirip orang manipur daerah yang berbatasan dengan negara myanmar.


Ketika jeep mulai meninggalkan perbatasan saya berteriak untuk turun karena paspor saya harus distempel masuk,padahal saya sudah bilang sama supirnya kalau saya turis asing dan butuh stempel kalau tidak distempel bakal ada masalah pas keluar sikim nanti.Paspor saya hanya dilihat lihat saja oleh petugasanya tak lama cap perbatasan sudah menempel manis di paspor ,saya berlari menuju jeep yang telah menunggu untuk membawa saya ke gangtok ibukota negara bagian sikkim.


Tiba di gangtok sudah sore hari sekitar pukul 4 , boro-boro melihat si kanchengjunga yang ada hanya jalanan yang tertutup kabut benar-benar gelap,baru kali ini saya merasakan kabut yang benar-benar tebal di suatu kota jarak pandang hanya kira-kira 5 meter ngeri juga apabila mengendarai mobil dengan kondisi kabut dengan jalan yang berliku-liku.Kota gangtok sendiri mirip darjeeling berundak-undak cuma suasananya sudah “china” banget.Saya beruntung mendapatkan guesthouse yang murah setelah beberapa kali bertanya-tanya dari satu penginapan ke penginapan lain yang harganya mahal dan tidak bagus.Setelah saya tawar akhirnya mendapatkan single room denagn bed yang besar, kamar mandi bersih didalam,shower,air panas,tv hanya dgn 60 ribu rupiah permalam,2 malam saya tinggal di sini.

kota gangtok berkabut



Esoknya saya kembali mengejar kanchengjunga kali ini sasarannya adalah kanchengjunga plaza,pertokoan yang dibawahnya terdapat pasar dan ada rooftop nya.Dari rooftop inilah kita bisa memandang kota gangtok yang berbukit-bukit dengann ruko kotak-kotaknya walaupun cuaca cerah dan langit biru tapi teteup puncak gunung itu gak kelihatan tertutup awan hiks.

Masih kekeuh sayapun menuju cable car ,kereta gantung yang ada dikota ini tiketnya cukup murah hanya 12 ribuan sekali naik dan berharap bisa melihat si gunung itu tapi teteup gak kelihatan .Turun dari cable car saya diajak sepasang turis sepuh perancis  keliling naik angkot sewaan untuk city tour tentu saja patungan,sekitar 60 ribuan dari jam 10 pagi sampai sore dengan mengunjungi beberapa tibetan temple dan request saya tashi view point utk melihat si gunung itu tapi lagi-lagi cuaca tidak mendukung padahal kata si supir ini tashi view point adalah tempat terbaik untuk melihat pucuk di gunung itu.okelah saya kecewa tapi bisa terobati dgn tibetan temple yang besar dan cantik-cantik.

Masih ada setengah hari lagi keesokan harinya sebelum saya berangkat ke kolkata.dan memang benar saya kurang beruntung untuk trip melihat gunung kanchenjunga cuaca gak bersahabat lagi -lagi gunungya gak kelihatan .Saya menaiki jeep menuju siliguri dan tak lupa dadah-dadah ke kanchenjunga yang gak sedikitpun memperlihatkan kecantikan kepada saya, sombong banget seh. lagi-lagi saya tidak beruntung jalan dilalui macet sepertinya ada masalah para penumpang harus berhenti beberapa jam di sebuah hutan bersama dengan rentetan kendaraan yang mengantri .Saya mulai panik ,hari mulai sore ketika jeep yang saya tumpangi bergerak ke arah kota siliguri.Tiket saya hangus.Saya ketinggalan kereta.

kalau cuaca cerah ,bisa terlihat seperti ini  ,koleksi @wikipedia

2 komentar:

  1. Waahh, kenapa gak Sandakhpu saja, sekitar 4 jam dariDarjeeling
    Saya kesana th 2011, It was Amazing
    Bisa bernistalgia nih sesama lulusan West Bengal hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuaca kurang bagus pada saat itu,hampir semua tempat kurang bagus cuacanya,salah bulan
      yuk bernostalgia

      Hapus