Minggu, 17 November 2013

Nyaris Kecopetan di Sukhbaatar Square


“Be careful in Ulaan baatar,brother ! “

Saya diperingatkan oleh  Damian ekspatriat asal Italy yang bekerja di kota tersebut yang kebetulan sama-sama menaiki mobil sewaan melintas perbatasan China –Mongolia.Tampaknya peringatan ini bukan main-main ,saya sering membaca pengalaman traveler lain ketika berkunjung ke kota ini.

Masih ingat ketika saya bertemu traveler  wanita berpengalaman  berusia 64 tahun dari Austria ,dia menyarankan saya untuk mengunjungi Mongolia .

“Kamu harus kesana,karena negara ini sangat indah,tapi……”

“Berhati-hatilah ,saya pernah diikutin orang ketika berbelanja di narantuul market sepertinya ia akan merampok saya”

Begitupun mendengar penuturan agustinus wibowo sang  travel writer terkenal  yang membagi pengalamannya ketika pertama kali traveling di Mongolia

“Hari pertama saya dirampok,hari keduapun dirampok” katanya

Ada perasaan was-was sedikit  ketika saya memasuki negara ini bener-bener deg-degan antara excited memasuki  negara baru dan ngeri akan kriminalitasnya.Untunglah diperbatasan saya bertemu 2 orang Mongolian dan Damian .Jadi kami saling bantu membantu  dan menempati kompartemen dikereta yang sama.

Sampai distasiun pagi hari , kamipun berpisah ,saya memilih guesthouse yang terdekat dari  stasiun dan  tinggal jalan kaki saja.Entah kenapa saya merasa parno banget ,sebentar-sebentar menoleh ke belakang  berasa ada yang ngintilin, bener deh !.Jalan disekitar stasiunpun nggak rame-rame banget malah cenderung sepi.

Pengumuman disetiap guesthouse




Di guesthouse saya melihat sebuah peringatan yang tertempel didinding,agar setiap turis diminta berhati-hati ketika sedang berada dijalan terutama di sepanjang jalan utama yaitu peace avenue seperti jalan sudirmannya Jakarta.Jalan ini sangat terkenal keramaian dan juga para pencopetnya.Yang membawa tas atau daypack  “diwajibkan”   menggembloknya didepan



Hari pertama dan kedua saya masih waspada ransel saya gemblok di depan dan aman-aman saja sampai suatu ketika gak sengaja saya gemblok  dibelakang dan masuk ke toko souvenir lagi-lagi saya diperingatkan oleh sipenjaga toko

“JANGAN DIGEMBLOK DI BELAKANG ,MAS.BANYAK COPET DISINI !”

Haaa…sebegitu parahnyakah?

Padahal jalan utama nya gak rame-rame amat lho.Kalau narantuul market memang saya akui sumpek banget, orang berdesak-desakan  untuk masuk ke dalam bangunan pasar . Badan saya  sampai terdorong-dorong oleh orang yang mau masuk  maupun keluar.


Tepat dihari terakhir tahun 2012 saya mnegunjungi sukhbaatar square yang merupakan pusat berkumpulnya masyarakat lokal  yang letaknya tepat ditengah kota.Sepertinya akan diadakan pesta kembang api disini.Sebelum malam saya terlebih dahulu ingin isitirahat di guesthouse saja.Baru pada malam pergantian tahun baru saya akan balik lagi ke sukhbaatar square.

Sukhbaatar square

Segera saya mulai tinggalkan sukhbaatar square ,belum begitu jauh berjalan  tiba –tiba  saya merasa sepertinya ransel saya  ada yang menarik-narik dan membuka ritsletingnya.Saya lupa menggembloknya didepan ,Langkah semakin dipercepat begitu pula orang yang sedang membuka  ransel saya mengikuti irama langkah kaki saya .

Saya melirik sedikit kesamping

Gila! Bukan Cuma seorang tapi ada 5 orang yang sedang menguntit saya ,duh  gimana ini?

Kembali saya mempercepat langkah  ,sambil berpikir mencari jalan keluarnya.Didepan ada restoran fastfood,oke saya harus masuk kesitu .Para pencopet itu kini sudah berada disamping kiri kanan saya ,Rupanya mereka tahu kalau saya sudah ngeh diikuti mereka.

Saya berbelok masuk ke dalam restoran merekapun berbelok sebelum sampai pintu saya dicegat .Barulah mereka menjalankan aksi sesungguhnya  mungkin karena aksi diam-diam mencopetnya tidak berhasil karena memang mereka tidak mendapatkan apa-apa didalam  ransel.

Saya ditahan masuk kedalam ,kaki saya disengkat  kantong celana  dirogoh.Saya berusaha keluar dari kepungan mereka trus didorong hingga jatuh.Melihat saya jatuh kawanan pencopet perampok itu pergi menjauh .Heran dijalan seramai ini nggak ada yang melihat aksi mereka,apa orang-orang tidak melihat kejadian yang baru saja saya alami?

Barang-barang dan uang saya periksa ternyata nggak ada yang hilang ,memang saya menaruh barang-barang berharga tersembunyi didalam jaket.Saya bersyukur tidak kehilangan barang sama sekali .Tapi  kejadian ini membuat mood saya berantakan seketika yang tadinya mau merayakan malam pergantian Tahun baru  akhirnya cuma ngendon dikamar sendirian pula.

Pemilik guesthouse sedang mengadakan pesta kecil-kecilan saya diajak sih,tapi udah terlanjur bĂȘte.Sayup sayup terdengar musik jedang jedung  diringi tawa haha hihi.Saya menatap jendela kamar,  kembang api menari-nari dimalam pergantian tahun baru.Ah.... sudahlah,  ternyata omongan orang-orang yang saya temui sebelumnya tentang kota ini sudah terbukti kebenarannya,kedepannya saya harus lebih berhati-hati.



5 komentar:

  1. Wah berhasil ke Ulan Bataar. Iri to the max. Sempat punya cita cita main ke Ulan Bataar karena beberapa teman saya tinggal di sana. Tapi, nampaknya memang belum bisa kesampaian. Cukup baca pengalamannya di sini saja dulu.

    Lucky you didn't lost anything yah. Sepertinya kudu sering nonton scam city deh baru bisa jalan jalan ke Ulan Bataar. Nice story bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyik bro kalau ada teman disana,kotanya sih mirip dengan kota besar lainnya cuma sedikit waspada aja sih

      Hapus
  2. wah cerita dan pengalaman yg sangat berharga,,untg ga ada yg ilang

    BalasHapus
  3. Alhamdulilah masih selamat :D,makasih udah mampir

    BalasHapus
  4. penasaran dengan tempatnya, tapi jadi serem setelah baca ceritanya -_-'

    BalasHapus