Jumat, 22 November 2013

Penginapan Lisar Bahari Desa Sawai

Sebenarnya masih banyak postingan tentang winter trip tapi melenceng dikit dulu lah ke negara hangat,yep INDONESIA.Kali ini saya akan terbang ke propinsi Maluku tepatnya di pulau seram.Ada apa di pulau seram?

Saya akan mengulas tentang sebuah penginapan yang berada di desa Sawai ,desa yang masih masuk ke dalam bagian Taman nasional Manusela pulau seram bagian utara.Penginapan ini keren banget, letaknya ,disebuah teluk dan menyatu dengan rumah-rumah penduduk.Desainnya berupa rumah panggung sederhana  berada diatas laut yang dangkal.Nggak perlu jauh-jauh ketengah laut untuk melihat ikan-ikan warna warni dan terumbu karang yang cantik,cukup melongok dari teras maka kita akan berdecak kagum menyaksikan keindahan ciptaan-Nya.

Menyatu dengan rumah penduduk
Rumah kayu

Minggu, 17 November 2013

Nyaris Kecopetan di Sukhbaatar Square


“Be careful in Ulaan baatar,brother ! “

Saya diperingatkan oleh  Damian ekspatriat asal Italy yang bekerja di kota tersebut yang kebetulan sama-sama menaiki mobil sewaan melintas perbatasan China –Mongolia.Tampaknya peringatan ini bukan main-main ,saya sering membaca pengalaman traveler lain ketika berkunjung ke kota ini.

Masih ingat ketika saya bertemu traveler  wanita berpengalaman  berusia 64 tahun dari Austria ,dia menyarankan saya untuk mengunjungi Mongolia .

“Kamu harus kesana,karena negara ini sangat indah,tapi……”

“Berhati-hatilah ,saya pernah diikutin orang ketika berbelanja di narantuul market sepertinya ia akan merampok saya”

Begitupun mendengar penuturan agustinus wibowo sang  travel writer terkenal  yang membagi pengalamannya ketika pertama kali traveling di Mongolia

“Hari pertama saya dirampok,hari keduapun dirampok” katanya

Ada perasaan was-was sedikit  ketika saya memasuki negara ini bener-bener deg-degan antara excited memasuki  negara baru dan ngeri akan kriminalitasnya.Untunglah diperbatasan saya bertemu 2 orang Mongolian dan Damian .Jadi kami saling bantu membantu  dan menempati kompartemen dikereta yang sama.

Sampai distasiun pagi hari , kamipun berpisah ,saya memilih guesthouse yang terdekat dari  stasiun dan  tinggal jalan kaki saja.Entah kenapa saya merasa parno banget ,sebentar-sebentar menoleh ke belakang  berasa ada yang ngintilin, bener deh !.Jalan disekitar stasiunpun nggak rame-rame banget malah cenderung sepi.

Pengumuman disetiap guesthouse