Minggu, 31 Agustus 2014

Cerita Dari Perbatasan India - Nepal : Santainya Panitanki-Kakarvitta


 Bus antar kota ini mulai memasuki kota siliguri, semalaman saya terguncang-guncang dalam bus  rasanya capek banget badan.Jalanan yang rusak dan bolong-bolong membuat saya terjaga setiap kali tertidur.Judulnya saya kurang tidur .Saya salah memprediksi berdasarkan pengalaman 4 tahun lalu waktu tempuh dengan rute yang sama hanya memakan waktu sekitar 12 jam .Sekarang  bisa sampai  19 jam dijalan  dengan bonus pantat keram

Siliguri masih seperti empat tahun lalu ramai,berisik dan berdebu tidak ada perbedaan yang mencolok.Bus saya berhenti  di depan sebuah agen bus  ,sambil mengeluarkan ransel dari dalam bagasi saya terkejut ketika melihat ransel baru saya berlumuran debu ,dari yang warnanya biru menjadi berwarna coklat seperti habis jatuh  terguling –guling di gurun pasir

Siliguri merupakan kota transit bagi traveler yang baru tiba maupun yang mau menuju  Nepal ,tapi nggak banyak terlihat traveler-traveler yang berlalu lalang saat itu.cuma saya saja sepertinya Di Negara bagian  ini penduduk local india sudah terbiasa dengan wajah-wajah asia tenggara

Tertatih-tatih saya menyusuri pinggiran jalan ,mencari angkutan ke perbatasan  India-Nepal.Jeep menuju kakarvitta (kota disisi Nepal) telah saya dapatkan.Tampaknya jeep sebentar lagi jalan hanya menunggu satu penumpang saja.Sang kenek meminta ongkos ,saya berikan 100 rupee Nepal.Mulanya sang kenek memberikan saya kembalian  tapi ketika saya bilang “border?” serta merta dia bilang iya dan merebut kembali uang kembalian saya hehehe sial….!! Ternyata ongkos local dan turis dibedakan huffftt

Jeep melaju dengan santai  membelah jalanan utama siliguri yang ramai.Lumayan jauh juga letak perbatasan ini perlahan-lahan jeep meninggalkan kota dan akhirnya tiba diperbatasan .Kemudian jeep melaju kembali melewati pos penjagaan dan jembatan yang menghubungi kedua Negara tersebut sampai akhirnya  benar-benar berhenti

Jembatan yang menghubungkan India-Nepal


Rupanya ini adalah pemberhentian terakhir semua penumpang turun melenggang bebas masuk ke gerbang Negara Nepal.Saya disuruh mengikuti orang-orang yang hendak ke Kakarvitta oleh sang supir.Saya tersadar bahwa paspor belum di cap keluar dari india ,hal ini saya bicarakan dahulu  dengan sang supir.

“oh.kamu tinggal balik lagi aja ke sana” sambil menunjuk ke sebrang jembatan’

“kamu naik becak saja yah,nanti tukang becak ini yang akan bawa kamu ke kantor imigrasi”

Sebenarnya bisa jalan kaki tapi setelah nge-bus berjam-jam rasanya capek juga

Saya berbalik arah menuju ke Panitanki  sisi India dengan menaiki becak ,nggak tega juga melihat bapak-bapak tua yang menjadi pengayuhnya .Banyak Orang-orang berjalan kaki  maupun yang menaiki becak tampaknya mereka bebas sekali keluar masuk ke India maupun Nepal  saya juga lihat tidak ada pemeriksaan bagi penduduk-penduduk lokalTanpa basa basi lagi kami tiba di sebuah kantor imigrasi.

Kantor imigrasi ini tersembunyi di balik pohon dengan halamannya yang cukup luas ketika saya masukpun suasananya sepi sekali. Setelah beberapa saat barulah ada orang yang datang seorang laki-laki berusia  sekitar 30an memakai celana jeans dan kaos basket .Saya kira dia mau mencap paspor juga   seperti saya ternyata petugas imigrasinya lho…santai banget.

Setelah mengisi form dan wawancara sedikit saya ditanya:
“Mau masuk india atau keluar?”
“keluar ,pak”

Sebuah stempel keluar india mendarat di paspor saya,stempel  keluar masuk ini sangatlah penting bagi setiap traveler yang masuk maupun meninggalkan india terutama lewat perbatasan darat.Sebaiknya benar-benar di cek apakah benar-benar ada stempelnya karena bila tidak ada maka akan berurusan dengan petugas imigrasi dan ujung-ujungnya kena denda yang lumayan besar.

Disambut debu

Kembali saya menaiki becak menuju ke imigrasi Nepal .Sama seperti imigrasi india ,kantor imigrasi Nepalpun sepi  nggak ada antrian ,sepertinya saya hanyalah satu-satunya turis pada saat itu.Ruangan kantor kosong melompong nggak ada yang menunggu


“Excuseeeee meeee” 

beberapa kali saya menyebut kata itu tapi nggak ada sahutan sampai akhirnya datang bapak-bapak menghampiri saya.Rupanya beliau sedang nongkrong-nongkrong  didepan kantor  sepertinya dia tahu maksud kedatangan saya,yaapp visa .Visa Nepal begitu mudah didapatkan dan harganya pun murah,bagi turis yang mengunjungi Nepal hanya membeli selembar striker tanda masuk yang harganya bervariasi yang termurah 25 usd untuk masa tinggal 15 hari

Ruko-ruko Kakarvitta
Kakarvitta city


Akhirnya secara resmi saya menginjakan kaki di Nepal karena visa telah tertempel di paspor ,saya berjalan kaki menuju kota pertama  di ujung  Negara  Nepal  yaitu kakarvitta .Kesan pertama  tidaklah menggembirakan karena saya disambut debu-debu ,jalan yang sebagian tak beraspal,flat-flat tua dan terminal tapi nggak ada calo atau  orang yang menguntit  ,semua serba santai.

Bus tujuan Kathmandu

Setelah membeli tiket bus ke Kathmandu saya berjalan-jalan sebentar di kota ini dan mendapatkan sebuah warung makan local .Semangkuk tukpa pedas (mie rebus Nepal) menyambut hangat di batas Negara yang dingin ini ,saya melahapnya tanpa ampun .Setelah perjalanan selama 19 jam saya masih harus berjibaku dengan bus tujuan Kathmandu selama 16 jam kedepan .Welcome to Nepal
 


2 komentar:

  1. Tadinya saya ngira udah jadi turis paling menderita karena overland Krabi-Hatyai-KL-Singapura hampir nonstop selama 18 jam. Tapi kondisi jalannya mulus dan busnya super nyaman, beda jauh dengan bus2 yang sekilas terlihat di India. Perjalanan saya itu ternyata tergolong perjalanan nyaman. Hehehe... :D

    BalasHapus
  2. Sejauh ini bus india belum ada yg bagus yg ane naikin sleeper busnya aja harus sharing hehehe

    ,nepal lebih mendingan

    BalasHapus