Selasa, 28 Juli 2015

Kemasan Cantik Wisata Kota Kinabalu

Berbekal tiket  murah meriah saya menginjakan kaki di negara bagian Malaysia yang terletak di pulau Kalimantan yaitu Sabah.Kota Kinabalu adalah nama ibukotanya,Maskapai merah kebanggaan backpacker ini berani sekali membuka jalur  penerbangan  anti mainstream Jakarta-Kota Kinabalu yang menurut perkiraan saya jalur yang sepi  dan pasti lama kelamaan akan tutup tapi perkiraan saya salah ,pada rute ini  hampir semua kursi terisi baik pada saat saya pergi maupun pulang dan masih bertahan sampai sekarang (saat saya menulis postingan ini).

Kota kinabalu merupakan  pintu gerbang  para tki dan treveler  indonesia  khususnya yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya yang ingin menuju Negara Brunei Darusalam  dengan biaya MURAH dan cepat.Bagi yang ingin cepat-cepat sampai Brunei tinggal membeli tiket ferry yang lama perjalanannya sekitar 6 jam termasuk transit di kota Labuan.Asyiknya lagi menuju Brunei dapat dilakukan berbagai cara yang bervariasi  salah satunya perjalanan darat selama 8 jam dengan dengan 8 cap passport,jadi perjalanan nggak monoton apabila harus bolak balik kota kinabalu http://wikitravel.org/en/Kota_Kinabalu_to_Brunei_by_Land. Cerdiknya pak Tony fernandez (pemilik airasia) menangkap peluang ini dan mudah-mudahan rute ini nggak ditutup .

Secara garis besar Kota kinabalu(disingkat KK,dibaca key key) menawarkan 2 macam wisata yaitu pantai dan pegunungan Waktunya  yang mepet menyebabkan saya harus memilih wisata pegunungan .Kami sih nggak naik ke gunung kinabalu  karena untuk hiking diperlukan persiapan yang matang ,jadi kami hanya berwisata di kaki gunungnya saja.Awalnya pihak hostel yang saya inapi menawarkan paket wisata yang cukup murah tapi karena kami terlambat memesan maka mau nggak mau kami harus menyewa mobil  dengan harga yang flat yaitu 350 rm(sekitar  1,2 juta rupiah) seharian dan itu nggak bisa ditawar  ,kalau dibandingkan menyewa mobil di Indonesia kita cukup mengeluarkan uang sekitar 400 -500 ribu perhari tentunya harga di KK jauh lebih mahal


Desa Kundasang


Mahalnya penyewaan mobil tertebus dengan kepiawaian sang driver yang ternyata sekaligus guide yang bernama Lerond.Tadinya kami Cuma berharap  sang driver mengantarkan ke lokasi yang kami mau tapi dengan pengetahuan yang oke mengenai kotanya sendiri,kami sebagai turis jadi tahu seluk beluk Kota Kinabalu,mulai dari masyarakatnya ,tempat wisatanya dan sedikit menyinggung pemerintahan mereka sendiri..upss bagian ini yang paling saya suka,kepo banget deh

Beberapa objek wisata pegunungan kami datangi seperti desa kundasang yang terkenal dengan NewZealandnya sabah,poring hotspring yang biasa-biasa aja,dan juga jembatan pohon di hutan tropis gunung kinabalu .Kemudian kami “dipaksa” dibawa  ke sebuah tempat  semacam gallery berisi gambar-gambar dan foto-foto mengenai wisata Kota Kinabalu. Lerond bercerita mulai dari sejarah sampai budaya sabah ,mulai dari gambar pertama di pintu masuk sampai gambar terakhir menuju pintu keluar semua diceritakan dengan detil.

Jembatan pohon

Salah satu dari  penjelasannya Lerond yaitu ,saya baru tahu kalau di hutan gunung Kinabalu ada bunga Raflesia Arnoldi, jadi nggak cuma ada di Bengkulu aja yah.Mengenai bunga  yang mekarnya jarang sekali didaerah ini ada sebuah fakta bahwa ketika bunga itu mekar maka berita mekarnya bunga ini akan tersebar ke seluruh penjuru kota . Melalui banner atau spanduk  yang dipasang di sudut –sudut jalan menjadi daya tarik bagi orang yang akan melihatnya .Bagi penduduk di sekitar area hutan gunung kinabalu yang lahannya ditumbuhi bunga  tersebut,  maka dipastikan  rezeki anak sholeh  akan menghampirinya karena sekali orang  mau melihatnya dikenakan biaya 30 rm ,itu udah harga pasaran katanya.Bahkan ketika bunga itu udah mati dan berwarna hitampun beberapa turis  asing masih kekeuh mau melihat dan rela membayar.Jadi kalau Malaysia nge-klaim Raflesia Arnoldi jadi bunga negara mereka jangan sedih yah,karena disana juga tumbuh kok!

Sebenarnya jika Lerond mau bisa saja dia mengantarkan kami kembali ke hostel tanpa mengunjungi galery tersebut karena tugasnya sudah selesai dan kita juga sudah cukup puas dengan pelayanannya ,dan haripun juga sudah menjelang gelap.Tapi ini mungkin buat kemajuan daerahnya  yang  mengandalkan pariwisata agar orang merasa ingin balik lagi mengunjunginya ,Dari beberapa negara asia yang pernah saya ikuti lokal tournya ,di Kota Kinabalu inilah yang paling oke.Pemerintah setempat memang memikirkannya secara serius dan saya acungi jempol buat pariwisata Kota Kinabalu,salut.






  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar