Sabtu, 26 Desember 2015

Urumqi dijaga Ketat

Perjalanan melelahkan telah berakhir,Kereta yang membawa saya dari Xian menuju Urumqi selama 27 jam tiba dengan tepat waktu.Saya mulai memperhatikan sekitar ,banyak sekali tulisan -tulisan arab yang bersanding dengan huruf kanji mandarin,selain itu panggilan-panggilan  kepada penumpang kereta terdengar asing menggunakan bahasa yang baru pertama kali saya dengar.Beberapa orang berparas rupawan berseliweran didepan saya .Apakah saya berada di negara lain?

Yah,saya masih berada di China ,masih menggunakan yuan ,benderanyapun masih berwarna merah dengan bintang -bintang diujungnya.

Urumqi merupakan ibukota provinsi Xinjiang, merupakan tanah orang uyghur yang minoritas tapi populasi suku han jumlahnya lebih mendominasi disini.Saya  melihat banyaknya suku uyghur cuma ada distasiun,terminal bus dan di erdaqiao market selebihnya dijalan-jalan ataupun ditempat lain hanya terlihat satu dua orang .

Tulisan Uyghur bersanding dengan Kanji




Walaupun xinjiang adalah propinsi terluas di china namun jumlah populasi suku uyghur "hanya" 10 juta dibandingkan propinsi-propinsi lain di china yang jumlahnya rata-rata 80 juta.Mayoritas beragama Islam tapi saya menemukan seorang uyghur yang mengaku tidak mempunyai agama.Parasnya sangat jauh berbeda dengan suku-suku lain di china.Wajah-wajahnya lebih mirip orang-orang turki, berhidung mancung dan bermata biru .Cantik-cantik dan ganteng-ganteng.


Halte BRT
Sudut kota Urumqi


Karena ketidakpuasan orang-orang uyghur atas pemerintahan pusat,sering sekali terjadi demo di kota ini.Demonya pun bukan main-main sering memakan korban jiwa yang jumlahnya nggak sedikit. Pemerintah China sepertinya rada parno akan keberadaan orang uyghur yang ingin memerdekakakan tanahnya membentuk negaranya sendiri.Tak jarang orang-orang ini sering disangka teroris ,masih ingat kejadian jatuhnya pesawat Malaysia airline ?ya,suku uyghur diduga menjadi biang keladi kejadian tersebut tapi nyatanya nggak terbukti.

Ke-parno-an pemerintah China membuat ibukota propinsi ini dijaga ketat disetiap sudut kota.Bagi orang-orang yang keluar masuk Urumqi yang memakai kendaraan roda empat  pasti diperiksa .Bagi penduduk China adalah sangat penting membawa kartu identitas,saat saya meninggalkan Urumqi dengan menggunakan bus pemeriksaan kartu identitas dilakukan, semua penumpang diwajibkan turun dari bus.Dasar negara ini semakin canggih, kartu identitas tinggal ditempelkan di mesin pembaca,jadi ya keliatan lah siapa-siapa aja yang keluar masuk Urumqi yang terlihat secara komputerisasi , Penjagaan ketat cuma saya lihat di kota ini sih ,dikota Kashgar dan Turpan yang merupakan kota-kota yang termasuk propinsi xinjiang nggak juga,biasa-biasa aja.Padahal justru dikota-kota inilah paling banyak etnis uyghurnya dibanding Urumqi

Ketika saya tiba di stasiun kereta dan baru melangkah ke pintu keluar,saya melihat sebuah tank baja teronggok bersama satu pleton  tentara-tentara muda china yang wajahnya masih kinyis-kinyis .Tatapan mata mereka tajam ,mengawasi gerak -gerik orang-orang yang keluar masuk stasiun dan terminal bus.Kedua tangannya menggenggam senapan laras panjang.

Keseriusan pemerintah setempat memang bukan main-main untuk mencegah adanya kerusuhan atau teror bom yang sering terjadi.Dibeberapa fasilitas umum wajib hukumnya menempatkan para personil yang ditugaskan untuk menggeledah tas dan barang bawaan pengunjung ataupun penumpang .Bandara,stasiun,terminal,mall ,bazaar adalah tempat-tempat yang sering dilakukan penggeledahan bahkan di Halte BRT (mirip dengan halte trans jakarta) penumpang nggak diperbolehkan membawa minuman.Air mineral saya diambil ,daripada dibuang saya meminumnya sampai habis didepan petugasnya

Pintu masuk Erdaqiao Market

Yang lebih mencengangkan dan lebay (menurut saya,sih) adalah penempatan security di setiap halte bus,oke mari kita hitung berapa banyak security yang dibutuhkan untuk mengamankan kota ini.Urumqi punya BRT seperti Trans Jakarta ,Koridornya ada 7 setiap koridor punya beberapa(kira-kira 20an ) halte dan 1 halte ada 1-2 security yang bertugas,masih standar lah karena Jakarta pun begitu,eh tapi akhir-akhir ini saya nggak pernah lihat security di beberapa halte trans jakarta yang sepi ,yah.

Nggak hanya halte BRT ,halte bus kota pun ditempatkan security.Nah,ini nih yang bikin saya ternganga-nganga .Urumqi adalah kota besar, hampir mirip dengan Jakarta,Urumqi punya sekitar 30 an trayek bus.saya ambil contoh bus no 51 jurusan stasiun-bandara yang hampir setiap hari saya naiki mempunyai 25 halte ,setiap halte ada sedikitnya 1 orang security itupun baru rute dari stasiun ke bandara berarti dari bandara ke stasiun 25 halte juga dong.Kira-kira ada 50 an orang security untuk satu rute,Coba kalikan dengan 30 ,ada sekitar 1500 personil security yang dibutuhkan itupun belum termasuk security di halte BRT ,bandara ,stasiun dan tempat-tempat umum lainnya.

Rute bus dan haltenya


Saking dijaga ketatnya Urumqi,saya sendiri menjadi was-was berasa ada aja yang mengawasi .Selama di Urumqi saya nggak pernah menjinjing bahkan mengeluarkan kamera .Kamera saya terbungkus rapi di dalam daypack ,saya hanya mengambil foto melalui handphone itupun saya lihat situasi dulu.Foto-foto di kota cuma sedikit padahal kota ini paling lama saya tinggali,nggak papalah daripada tiba-tiba kamera saya dirampas dan disuruh menghapus semua foto yang ada.








3 komentar:

  1. smeoga someday bisa kesana... penasaran sm sisi kehidupan islami masyarakatnya.. kayak apa... thx ceritanya mas

    BalasHapus
  2. Salah satu bucketlist nih. Seketat itu ya ternyata

    BalasHapus