Senin, 18 Desember 2017

Dushanbe- Khorog; Drama Membeli Tiket Tajik Air Dan Melintasi Gunung-Gunung Runcing Dengan Antonov 28

Zaman sekarang beli tiket pesawat nggak pake ribet ,tinggal klik klik aja langsung beres,memang saya nggak pernah ngerasain zamannya beli tiket di travel agent karena ketika saya mulai traveling pake pesawat udah pake internet.Awal -awal belum ada smartphone saya masih menggunakan warnet untuk beli tiket pesawat,sekarang sih lebih enak pake smartphone pesen tiket bisa sambil tiduran,makan maupun sambil naik angkot selain itu juga lebih asik pake laptop,duh kok saya kangen masa-masa ngewarnet yah hehe.

Ketika saya sedang traveling di Tajikistan,keadaan mengharuskan saya naik pesawat domestic.Tajikistan merupakan Negara yang didominasi pegunungan hampir 90% wilayah adalah gunung -gunung dan 50% nya adalah gunung-gunung diatas 3000 meter.Tujuan saya adalah Khorog ibukota propinsi Gorno Badakhstan.Dari Dushanbe ,ibukota Tajikistan memerlukan waktu sekitar 12-16 jam naik jeep itupun harus berangkat pagi-pagi buta,sepertinya saya nggak sanggup deh harus jalan darat dengan medan yang turun naik gunung apalagi berdasarkan pengalaman para traveler kurang direkomendasikan,sering terjadi kecelakaan ,waduh.Lagipula saya sudah merasakan perjalanan darat dari Khujand ke Dushanbe dengan medan yang hampir sama.

Dushanbe Airport


Rute pesawat Dushanbe –Khorog dilayani oleh maskapai penerbangan Tajik air yang merupakan "garuda"nya negara tersebut.Setelah searching diinternet nampaknya nggak bisa beli secara online,saya disarankan oleh petugas hostel agar membeli di travel agent yang banyak tersebar di sekitaran bazaar.

Saya mendatangi satu travel agent yang letaknya paling ujung ,untungnya karyawannya bisa bahasa inggris namanya Muhammad.Ternyata setelah tanya-tanya ,nggak bisa juga beli tiket di travel agent ,kata Muhammad harus beli di bandara.Bandara nya dekat dari kota jadi kami langsung saja berangkat setelah makan siang dan baiknya lagi ,Muhammad mau menemani kami  ke bandara.


Kantor Tajik Air yang nyelip diantara rumah -rumah penduduk.

Sampai di bandara kami mencari konter Tajik air,bandara Dushanbe nggak terlalu besar jadi kami langsung menjumpainya.Dan ternyata penjualan tiket yang kami maksud bukan disini tempatnya,kami diharuskan ke kantor penjualan tiket di luar bandara.Memang letaknya nggak terlalu jauh,tapi kantornya nyempil nggak di pinggir jalan ,terhalang oleh flat-flat penduduk dan butuh waktu yang cukup lama untuk mencarinya.Kalo nggak ada Muhammad mungkin kami nggak bakalan nemu deh tempatnya,dan satu lagi kalau nggak ada beliau kami sangat kesulitan membeli tiket karena petugasnya hanya bisa bahasa tajik dan rusia.


Sales office Tajik air

Rute Dushanbe –Khorog memang rute yang misterius,penerbangan ada jika cuaca benar-benar bagus dan jadwalnya hanya sehari sekali itupun harus berangkat pagi hari.Kami  baru booking tiket saja untuk lusa karena jadwal untuk besok sudah full itupun belum tentu berangkat.Kami merupakan orang pertama dan kedua yang membooking tiket untuk lusa,dan diharuskan menulis nama dikertas kosong secara manual.




Untuk memastikan  berangkat atau tidak pada lusa,kami diharuskan datang jam 2 siang keesokan harinya.Semuanya tergantung cuaca dan Alhamdulilah penumpang yang jadwalnya satu hari sebelum kami diberangkatkan,berarti ada kemungkinan kami berangkat.Tetapi Apabila tidak berangkat maka kami akan menunggu sampai kloter pertama tersebut sampai berangkat jadi seperti menunggu antrian,First come first served.

Tiket Tajik air

Jam 2 siang pada h-1 kami datangi kembali kantor tajik air tanpa didampingi Muhammad untuk memastikan tiket kami.Lagi-lagi kami kesulitan berkomunikasi,untungnya kami menyimpan nomor telephone Muhammad jadi dia yang jadi translator kami.Pesawat dipastikan berangkat untuk esok harinya karena pagi harinya pesawat yang berisi penumpang yang antri duluan  sebelum kloter kami sudah berangkat.Kami harus membayar dengan somoni ,sialnya uang somoni kami nggak cukup .Atm di kantor tajik airnya pun nggak bisa digunakan oleh beberapa kartu ATM kami.Terpaksa kami harus menukar USD di bandara dan balik lagi ke kantor tersebut.Tiket sudah ditangan bukan berarti sudah pasti terbang,tapi karena cuaca sehari sebelumnya cerah hampir 90 % ,tinggal 10 %  lihat keadaan besok pagi.





Antonov 28



Pesawat tajik air untuk rute ini menggunakan pesawat berjenis Antonov -28,berkapasitas 17 penumpang dengan kursi formasi 1-2 .Perasaan saya campur aduk antara ngeri dam excited.Walaupun ini bukan pertama kali saya naik pesawat berbaling-baling,namun karena pesawat benar-benar terbang diatas gunung saya langsung jiper.Padahal saya sudah diwanti-wanti bahwa pesawat ini aman dan nggak pernah terjadi kecelakaan,nggak tanggung-tanggung karena yang mewanti-wanti saya adalah pilotnya itu sendiri ketika kami sedang membeli tiket.

Tidak ada nomor kursi,jadi penumpang harus rebutan duduk.Saya yang mengincar kursi disisi kanan nggak kebagian karena kalah cepat dengan penumpang local.Padahal view yang paling oke ada disebelah kanan.Sambil komat kamit baca doa,pesawat mulai meninggalkan Dushanbe nggak lama kemudian pesawat mulai terbang diatas perbukitan .Lama kelamaan pelan –pelan mulai terbang diatas gunung,Puncak-puncak gunung yang runcing –runcing terlihat di kanan kiri rasanya deket banget.

view



view sebelum landing
Pesawat melintas di celah-celah gunung walaupun celahnya lebar tetap saja membuat badan gemetar.Sekarang giliran dinding-dinding gunung yang terlihat,haduh saya agak ngeri-ngeri juga dinding-dinding tersebut keserempet 😃😃.Kombinasi view dengan warna hijau, coklat dan biru menghiasi kaca jendela pesawat sayangnya gunung salju ada disebelah kanan..Akhirnya pesawat landing juga setelah terbang selama 1 jam.

Bandara Khorog



Gunung-Gunung itu Afganistan

Saya disambut dengan gunung-gunung tandus yang berjejer disamping bandara korough.Dan Ternyata gunung-gunung tandus itu adalah bagian dari teritori Negara Afganistan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar