Selasa, 12 Juni 2018

Berpuasa di Negara 4 Musim

Dibenak saya bulan puasa itu “haram” hukumnya untuk traveling.Pikir saya,bulan puasa itu bikin males ngapa-ngapain ketika traveling ,nggak bisa kulineran sianglah,haus lah,panas,lemes, ngantukan dll. Di Negara yang ketika bulan puasa sedang summer, lebih banyak siangnya daripada malamnya.Sudah terbayang-bayang beratnya puasa di Negara 4 musim apalagi saat summer yang waktu puasanya selama 17 jam saudara-saudara.

Menjelang Ramadhan 1438 H saya diharuskan mengambil jatah cuti karena system kerja saya tidak seperti orang kantoran yang bisa sefleksibel mungkin mengambil cuti.Lho kok bisa gitu…ah terlalu panjang untuk diceritakan .Intinya saya harus cuti menjelang Ramadhan dan cuti harus jalan-jalan prinsip saya hahaha.Total cuti saya yang 14 hari ini ,4 hari terakhirnya bertepatan dengan awal puasa.
Pada trip kali ini Negara yang saya kunjungi Ukraina dan Turki.Dan Alhamdulilah Itinerary saya berpuasa di dua Negara yang berbeda yaitu di kota Odesa dan Istanbul

2 kota yang dipisahkan laut hitam






Sahur yang kebablasan

Sahur perdana yaitu ketika saya berada di kereta dari kota Lviv menuju Odesa,saya naik kereta sleeper  ini berangkat jam 10 malam ,Karena takut menahan lapar dan kebayang puasa selama 17 jam ,saya sudah ready makanan dan minuman mulai dari buah-buahan,roti,keripik kentang dan sebotol gede air mineral.Sahur diperkirakan sekitar jam 2.30 dan buka puasa jam 20.40 sedikit jiper tapi saya akan mencoba,kapan lagi mengalami puasa selama 17 jam ,ya nggak ?

Jam 5 pagi saya terbangun,Ya Tuhan saya yang niat mau bangun sahur ternyata alarm hape saya nggak berbunyi.Rupanya saya salah mengset alarm jam,padahal saya orangnya gampang terbangun kalau alarm berbunyi.Mungkin saya lelah.Puasa tanpa sahur sering juga saya lakukan di Indonesia.Dan kali ini puasa di negeri orang tanpa sahur,suatu awal yang buruk.

Hari pertama puasa

Sampai di kota Odesa jam 9 pagi,agenda hari ini adalah saya pingin tidur.Tiba di hostel jam 12 siang badan sudah capek banget karena menuju hostel saya nyasar seperti biasa haha.Setelah check in beres dan mandi air hangat,saya langsung beristirahat tanpa mengeset alarm,terserah deh mau bangun kapan.Padahal selama dikereta saya tertidur pulas  dan betul saya hanya tidur 2 jam saja .Gimana dengan lapar dan haus? Wah saya nggak ngerasain ,mungkin cuaca di kota Odesa yang adem dan saat itu turun hujan.
Taman di kota Odesa

Sorenya saya mengexplor kota Odesa,tujuan saya yang utama yaitu mendatangi masjid ,kebetulan ada sebuah masjid Al salam di sini.Saya sengaja mendatangi masjid menjelang berbuka siapa tahu ada buka bersama dan saya nggak perlu mencari restaurant halal.



Odesa
Odesa
Resto di Odesa

Eh..sampai disana ternyata masjid sepi dan tutup ,nggak kliatan orang-orang yang beraktifitas menjelang buka puasa.Yah nasib maksud hati mau mengenal muslim ukraina ..mungkin belum rezekinya .

Mesjid Al salam Odesa
Bagaimana puasa hari pertama saya? Saya jalani dengan sukses tanpa adanya keluhan-keluhan berarti,mungkin juga karena cuacanya enak banget dan kota Odesa juga asik untuk diexplor karena banyak taman-taman yang memungkinkan saya leyeh-leyeh sambil mengamati orang-orang lokal.


Bukber di Blue mosque

Setelah menjalani 2 hari puasa di Odesa ,menjelang pulang ke Indonesia saya transit 2 hari dulu Di Istanbul.Saya sumringah sekali kali ini,menurut orang Tunisia yang tinggal di Istanbul,Ramadhan di Istanbul sangat menyenangkan daripada dinegaranya yang notabene negaranya mayoritas muslim juga.

Blue Mosque menjelang malam

Sama seperti di Odesa puasa di Istanbul juga menyenangkan cuacanya tidak terik ,suhu adem. Sambil menunggu bedug maghrib tiba ,saya kembali jalan-jalan menyusuri sudut-sudut kawasan Sultanahmet yang bikin pegel kaki karena konturnya yang naik turun.Mulai dari grand bazaar,spice market,selat Bhosporus dan berakhir di blue mosque menjelang adzan maghrib.Suasana ramadhan di Istanbul biasa saja nggak ada bedanya persis seperti biasanya.Restaurant banyak yang buka tanpa ditutupi gorden seperti di Jakarta.

Blue mosque

Yang bikin beda adalah suasana menjelang berbuka puasa di sekitar Blue Mosque dan ini yang membuat saya takjub.Banyak penduduk local yang berbuka puasa bersama,memenuhi halaman dan taman-taman sekitar blue mosque.Mereka membawa berbagai macam makanan yang sudah dipersiapkan dari rumah,persis seperti piknik duduk - duduk diatas tikar bahkan ada yang membawa kompor portable untuk menghangatkan makanan dan mendirikan tenda.Kalau yang sudah pernah ke blue mosque pasti tahu halamannya sebesar apa dan orang-orang tumplek blek memenuhinya.Seru pokoknya.

Bukber di Halaman Blue Mosque

Saya beringsut memasuki blue mosque  dan seperti di masjid-mesjid besar Indonesia ada paket snack yang dibagikan untuk muslim yang berpuasa,berisi kurma roti gandum dan air mineral.Setelah sholat Maghrib saya keluar masjid dan masih tampak orang-orang berjubel .Malam itu Blue mosque tampak cantik sekali karena dipenuhi permainan lampu warna warni  ditambah air mancur dan tentunya dimanfaatkan orang-orang untuk selfie .

Seperti pikinik
Ketika Malam

Ketika sahur di hostel ,saya ditegur oleh seorang muslim turki yang sepertinya tamu hostel juga.Karena melihat saya makan,beliau menyarankan untuk sahur di area blue mosque.katanya banyak makanan gratis disana mulai dari kebab,pilav ah..telat karena waktu imsaknya sedikit lagi lagipula saya juga males keluar karena udara dingin.Next time boleh dicoba deh…

Jadi buat teman-teman yang mau travel bulan puasa silahkan saja ,walaupun puasa selama 17 jam saya nggak merasa haus dan lapar tuh,terlebih cuacanya yang mendukung.Malah bisa irit karena nggak mikir beli makan siang ataupun ngopi-ngopi di kafe,berani coba?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar