Rabu, 31 Juli 2019

Tersesat di Medina Fez



Kota Fez berada  di utara  negara Maroko,terdiri dari kota tua dan kota modern. Kota tuanya merupakan daya tarik para wisatawan asing.Saya sempat mengunjungi keduanya,di kota modern seperti layaknya kota-kota di seluruh dunia,lalu lintas ramai,banyak gedung-gedung pemerintahan dan perkantoran dan juga pusat perbelanjaan.Saya menikmati sekali dibagian kota modernnya,menyusuri taman -taman yang indah  dengan berjalan kaki sesekali duduk -duduk dibawah pohon kurma yang berbaris memanjang sambil  memperhatikan orang-orang lokal yang melakukan aktifitas disuhu yang sedang bersahabat,kalau sedang summer ya wasalam deh, kata orang lokal,bakalan panas menyengat.


kota modern Fez


Hanya 3 km dari kota modern terdapat kota tua yang biasa disebut medina,saya seperti terlempar kemasa lalu ketika taksi mulai memasuki kawasan kota tua.Supir taksi memberhentikan kami dujung jalan di dekat hostel yang kami sudah booking.

"Kalian tinggal jalan kaki dari sini karena taksi nggak bisa masuk ke dalam kota tua,oke?.





Kami agak terkejut melihat kawasan kota tua dari pinggir jalan manapula hari itu hujan,kami harus menaiki tangga-tangga curam dan salah satu dari kami ada yang membawa koper.Kami sengaja memilih hostel yang tidak terlalu masuk ke dalam medina,biar gampang mencari lokasinya,karena pengalaman sebelumnya di Marakesh ,hostel kami tepat di tengah medina dan nyari lokasinya setengah mampus dengan berjalan kaki.

Kota tua

Kawasan medina fez konturnya sungguh diluar dugaan kami ,naik turun dan labirin-labirinnya sangat rapat ,di dalamnya masih menggeliat denyut nadi perekonomian, lorong-lorong dipenuhi  toko-toko dan bahkan ada pasar tradisional.Sangat tepat kami mengikuti walking tour yang diadakan oleh hostel yang kami inapi kalau jalan sendiri mungkin kami akan tersesat dan nggak tau tempat-tempat bersejarah di dalam kota tua ini.

old town Fez

Abdullah ,nama tour guide kami.Sangat mengerti akan seluk beluk kota kelahirannya ini.Mula-mula kami dibawa disebuah tanah lapang yang berundak-undak dan menuju tanah lapang inilah yang menjadi pe er apabila kami berjalan sendiri tanpa guide,sepertinya hanya orang-orang lokal yang tahu karena harus melewati beberapa kelokan diantara labirin-labirin yang menyesatkan.Dari tanah lapang inilah Abdulah menunjukan mesjid dan universitas al qarawiyyin yang merupakan universitas tertua di dunia  dikejauhan.Bangunan beratap hijau ini menyembul diantara rumah-rumah tua penduduk.


old town dilihat dari atas



Kemudian kami menuju mesjid ,yang sayangnya kita belum boleh diperkenankan masuk karena waktu sholat belum tiba.Turis tampak tumpah ruah di area mesjid ini karena sempitnya lorong.Kami  cepat-cepat melepaskan diri dari area ini menuju spot wisata selanjutnya yakni pusat penyamakan kulit,ini adalah salah satu agenda wajib ke kota tua Fez.Di tempat ini proses pembuatan barang-barag yang terbuat dari kulit mulai dari tas,sepatu,jaket dan lain-lain dan kita bisa melihat prosesnya secara langsung  mulai dari membersihkan kulit mentah,mewarnai sampai proses finishing yang akhirnya barang-barangnya yang sudah jadi bisa ditampilkan dan dijual ditempat ini.

pusat kerajinan kulit kota  tuaFez

menguliti kulit 
lorong
Setelah  kita mengunjungi tempat pemrosesan argan oil dan kerajinan yang terbuat dari serat lidah buaya,maka berakhirlah walking tour ini Kami dituntun keluar dari lorong-lorong kegelapan medina  menuju alun -alun yang merupakan gerbang utama kota tua Fez yang nggak jauh dari hostel kami.

sudut medina
Sorenya kami pergi ke kota modern nya untuk menikmati malam karena lorong-lorong medina mggak oke kalau ditelusuri malam-malam.Kami mengexplore mulai dari mesjid,stasiun kereta dan juga mall sampai larut malam dan angkot sudah tak terlihat lagi.Sebenarnya lebih enak naik angkot,karena pemberhentian terakhirnya sangat dekat dengan hostel kami.Akhirnya kami pulang dengan taksi lagi-lagi keterbatasan bahasa yang membawa kami ditempat yang salah,kami diberhentikan di ujung medina ,masih di medina sih cuma medina di fez ini kan gede banget.Nah kaau dilihat dari pemberhentian taksi ini posisi kami berada diatas kota tua ,sedangkan hostel kami agak menuju ke bawah.

Dengan sok tahu dan dibantunya google maps ,kami mencoba mencari jalan pulang.karena kalau di lihat dari gmaps jaraknya nggak begitu jauh hanya menerobos lorong-lorong sepertinya mudah saja ,sambil melihat toko-toko yang masih buka dan mencari kaos maroko incaran kami,ngga ada salahnya get lost pikir kami ,saat itu waktu hampir jam 9 malam.

Toko-toko sepanjang lorong

Kami mulai memasuki lorong-lorong ,toko-toko sudah nampak mulai tutup ,semakin masuk ke tengah medina kami seakan kehilangan arah.lorong-lorong mulai terlihat sepi beberapa cafe masih ada yang buka sih ,tapi saya sudah nggak kepengen ,kami fokus untuk mencari jalan keluar.Di beberapa titik banyak terlihat anak-anak muda lokal sedang nongkrong-nongkrong,sambil menawarkan masuk ke dalam cafe.

lorong yang menyenangkan dikala siang


Sepertinya kami semakin nyasar ,bayangan get lost yang menyenangkan menjadi sedikit mencekam, kalo nyasar kiri kanan banyak toko-toko sih asik, lah ini kiri kanan sudah nggak ada kehidupan adanya malah anak-anak muda yang nongkrong nggak jelas.kadang -kadang kami bertemu anak muda yang mau menunjukan jalan,kami ikuti dan ketika sudah mentok kami nggak tahu kemana mau belok kanan atau belok kiri,kadang-kadang malah kami terjebak di jalan buntu karena mengikuti anjuran seseorang,gmaps sama sekali nggak membantu


gerbang utama 


Alhamdulilah kami bertemu seorang bapak yang juga sedang jalan kaki ,entah mau kemana.Kami akhirnya ditunjukan jalan yang lurus  benar dan kami bernafas lega setelah melihat gerbang utama kota fez ,Berpetualang di labirin-labirin kota Fez ketika malam hari itu tidak menyenangkan ,kawan!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar