Sabtu, 31 Agustus 2019

Menjelajah Dataran Tinggi Anatolia Timur : Van,Dogubayazit,Kars

Pengen menjelajah Turki tapi nggak mau yang terlalu banyak turis,akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke daerah Anatolia timur yang berbatasan dengan beberapa negara.Di hostel sewaktu saya di Istanbul,staff hotel bertanya mau kemana lagi setelah Istanbul,saya jawab Mau ke Van,dia bilang wah itu sangat jauh,jauh iya kalau naik bus tapi kalau naik pesawat hanya 2 jam saja 

siap ngangkot menjelajah anatolia timur
Saya semakin kepincut ketika melihat foto-foto di daerah Anatolia timur ini  yang rata-rata kotanya berada di dataran tinggi ,jadi menurut penerawangan saya jika suatu negara atau kota yang berada di dataran tinggi itu viewnya pasti spektakuler dan kota-kota di Anatolia timur ini semuanya nggak terkenal dikalangan traveler karena Turki bagian barat lah yang menjadi primadona (udah lama nggak denger kata ini)para traveler makanya saya pingin sesuatu yang lain karena sudah 2 kali ke Istanbul

Kepergian saya di musim semi inipun menjadi bonus karena cuacanya yang sangat nyaman dan juga bakal bermekaran bunga-bunga yang dipadupadan dengan gunung,danau dan langit biru.Sewaktu di Istanbul saya disambut dengan bunga-bunga tulip yang berwarna -warni menambah cantiknya blue mosque dan gulhane park,wah gimana yang dipedesaan dan pelosok Turki nih pasti lebih indah .pikir saya

VAN

Dan benar Turki bagian timur memang bukan favorit wisatawan terlihat dari penumpang sepesawat yang menuju Van ,hanya saya yang turis asing.Kota van ini merupakan ibukota propinsi Van terkenal dengan danaunya,ketika saya akan mendarat di kota ini pesawat seperti akan mendarat di perairan sama seperti ketika akan mendarat di Bandara Ngurah Rai.Pesawat mendarat mulus di bandara Van yang berbatasan langsung dengan danau

.Dengan menumpang bus kota akhirnya saya tiba di satu-satunya hostel di kota Van namanya Van Backpacker hostel ya saya satu-satunya orang yang menginap di dorm.Van merupakan juga kota persinggahan sebelum atau sesudah mengunjungi Iran ,hanya 5 jam berkendaraan dari dan ke Tabriz ,Iran.
danau van
kebab di danau van

Kota van sendiri tidak menempel langsung dengan danaunya perlu waktu setidaknya 20 menit untuk mengunjungi danau van dari pusat kota.Saya agak kecepetan datang ke kota ini karena bunga cherry blossom baru akan mekar,pekarangan rumah-rumah penduduk dihiasi oleh pohon cehrry blossom yang masih gundul walaupun beberapa ada yang sudah berbunga,nggak kebayang kalau saya datang bertepatan dengan mekarnya bunga-bunga ,tambah cantik aja kota ini.

Sisi lain danau van

sudut lain danau van


Nggak afdol rasanya kalau nggak menyambangi danau van ,rencananya saya akan nyebrang ke akdamar island yang terkenal akan monastery kunonya tapi setelah saya menunggu beberapa saat di pelabuhan yang disarankan supir angkot,nggak ada kapal yang menuju ke sana karena hari sudah menjelang sore.Setelah bersantai-santai di tepi danau van yang bermandikan matahari dan dicampur angin yang dingin ,saya mengexplore sisi lain danau van yang tak kalah cantiknya ,pedesaan -pedesaan dikaki gunung-gunung bersalju sampai sore tiba ,akhinya saya kembali ke kota Van untuk berisitirahat

DOGUBAYAZIT


Downtown  Dogubayazit

Dogubayazit sebagai kota persinggahan kedua  saya di kawasan Anatolia Timur,saya menumpang minibus dari kota Van yang melintasi daerah-daerah dataran tinggi dengan pemandangan yang memanjakan mata,benar-benar menakjubkan.Tujuan saya singgah di kota ini tak lain dan tak bukan untuk melihat Gunung Ararat dari dekat.Kota Dogubayazit ini kecil tapi sangat ramai,pusat kota berbentuk garis lurus seperti biasa dikiri dan kanan banyak pertokoan sepertinya tak ada yang special dari kota ini selain Istana Ishak pasha  yang terletak diatas bukit.

Istana Ishak Pasha
bagian dalamnya
Istana Ishak pasha terletak diatas bukit  jaraknya hanya 5 km dari  kota dan asiknya lagi sebagai backpacker kita bisa menumpang angkot yang ongkosnya hanya 2 lira saja sekali jalan .Apabila beruntung bisa melihat gunung Ararat yang membentang jelas dari istana ini,sayangnya lagi-lagi cuaca nggak memihak saya .Saya menikmati sekali setiap lekuk  istana Ishak pasha yang  merupakan satu-satunya bangunan kesultanan ottoman di kawasan anatolia

Sebelum meninggalkan Dogubayazit jangan lupa menikmati kuliner khas kota ini yaitu Abdigor kofte yaitu Bakso besar yang disajikan dengan nasi tapi tanpa kuah dan salad.Salah satu restoran yang saya coba adalah Ergul'un muftagi yang berada hampir di ujung jalan meuju pangkalan dolmus ke Istana ishak pasha,harganya pun sangat terjangkau.

Abdigor kofte

KARS

Tidak ada bus dari Dogubayazit langsung ke kota Kars,saya harus naik dolmus ke kota Igdir terlebih dahulu ,lumayanlah saya bisa menikmati kota Igdir yang merupakan kota terakhir di Anatolia yang bisa menembus Azerbaijan.Oh iya Azerbaijan ini yang bagian enclave ya yaitu Nakchivan province,jadi nggak bisa langsung jalan darat ke Baku,ibukotanya kecuali lewat Georgia,terlihat ada bus yang melayani tujuan Nakchivan...ah jadi kepengen saya.

Perjalanan dari Igdir menuju Kars agak mengerikan karena cuaca yang nggak bersahabat.Awal-awal di iringi hujan sampai tiba-tiba hujan salju di pertengahan jalan.Minivan kami melewati dataran tinggi yang dihujani salju lebat,jarak pandangpun sangat terbatas,kami seperti tidak berada di bumi,putih semua blas.Salah satu perjalanan mencekam selama saya traveling,saya lihat penumpang lain pun tegang sampai akhirnya kami turun dari dataran tinggi dan cuaca lumayan bersahabat.

Kars

Minivan kami mulai memasuki pinggiran kota Kars ,kesan pertama ini kota suram bangunan-bangunan tua , diselingi pohon-pohon tak berdaun dan sampai disebuah terminal yang agak becek.Saya mendapatkan hotel nggak jauh dari terminal.Hujan membuat saya hanya berdiam diri di hangatnya kamar,begitu saya melongok ke jendela salju mengguyur dengan lebatnya bukan salju yang melayang-layang yang romantis itu lho.. brrr dingin. Padahal sudah masuk musim semi pertengahanMungkin dinginnya kota Kars yang melatarbelakangi Orhan Phamuk membuat novelnya yang berjudul Snow.dan bahasa turkishnya salju adalah kar,hmm pantes kota ini dingin sekali.

benteng kars



Benteng Kars

Ternyata Kars merupakan kota yang mengasyikan terlebih ketika saya mengunjungi pusat kota.Benteng kota Kars yang menjulang tinggi terlihat dari berbagai penjuru apalagi ditambah tumpukan salju tambah cakep aja benteng ini.Tambah komplit lagi kars merupakan daerah penghasil keju dan madu ,aneka olahan keju dan madu menghiasi meja saya ketika sarapan di hotel tempat saya menginap.

sarapan ala kars

toko keju

Kalau Dogubayazit terkenal dengan Abdigor koftenya lain halnya dengan Kars yang identik dengan ejder kebab.Sebenarnya eijder kebab ini saya lihat jarang yang menjual di restoran-restoran fastfood kota Kars.Ejder kebab berpenampilan seperti bunga ,kulit tepungnya bertaburan wijen dan isinya daging dan lelehan keju putih asli kars.Saya mencoba kebab ini di sebuah fancy restoran  yaitu Ocakbasi yang direkomendasikan trip advisor dan lonely planet,harganya bisa 5 kali harga kebab biasa


ejder kebab



bersambung......................






Tidak ada komentar:

Posting Komentar