Jumat, 31 Maret 2017

Tanjung bira ,Tukang Ojek Ngeselin dan Salassa guesthouse


Saya diturunkan supir travel di perempatan jalan di sebuah desa,entah nama desanya apa saya lupa.Sang supir travel memesankan ojek motor buat saya untuk menuju tanjung bira .Sambil menunggu ojek saya membuka google maps Tanjung Bira masih 15 km lagi dari sini lumayan jauh.Malah lebih dekat ke Bulukumba.

Nggak lama kemudian supir ojek datang,seorang bapak-bapak yang sudah cukup tua kira-kira umurnya 50 tahun-an.setelah berbincang sejenak  bapak tersebut setuju dengan tawaran saya untuk mengantar ke Tanjung Bira.Harga yang kami sepakati adalah 70 ribu rupiah.Harganya agak sedikit tinggi memang,tapi nggak  apa-apalah hari juga sudah menjelang malam.

Daerah kawasan
Diperjalanan kami sempat ngobrol terutama tentang tanjung bira ,awalnya kami bercakap-cakap biasa dan sambil tertawa-tawa.Makin menuju tanjung bira perbincangan makin sedikit, sepertinya si bapak focus menyetir motornya .Lama kelamaan saya yang sering membuka perbincangan tapi si bapak hanya seperlunya saja menjawab.


Sampai pada akhirnya  si bapak menanyakan persis hotel tempat saya tinggal,saya menyebut Salasa guesthouse dan si bapak pun nggak tau dimana persis letaknya.Berulang-ulang bapak tersebut
menanyakan,lah emang saya nggak tau persis letaknya.Sepertinya bapak ini mulai jengkel ,saya berusaha menghubungi pihak guesthouse itupun sambil motor melaju kencang dan jawaban pihak guest housepun nggak membantu cuma bilang di daerah kawasan.

Si bapak mulai menunjukan ketidaksenangannya.Terdengar dari nada bicaranya yang agak marah-marah .Apalagi dia bilang jalan menuju tanjung bira kalau sudah gelap agak mencekam dan ditambah dia akan balik lagi setelah mengantar saya,Nah lho.

Tiba-tiba motor berhenti dan saya nggak tahu persis berada dimana,si bapak menyuruh saya turun dengan marah.Saya lihat sepanjang jalan banyak terdapat resort dan homestay.

Wajah si bapak ngak ada enak-enaknya ,sumpah!.

"Ini sudah tanjung bira,cepat turun!"
"Loh kan belum sampai ke hotel saya pak?"

Sambil mengeluarkan uang ,saya sambil berkata

"Tadi coba bapak ngomong dari awal ,kalau bapak nggak mau antar"
"saya kan bisa cari tukang ojek lain"

si bapak diam aja sambil mengambil uang saya ,langsung menancap gas motornya tanpa ucapan sepatah kaapun,sial!

Saya menghampiri dan bertanya ke  mbak-mbak yang lagi duduk-duduk di sebuah pos.Ternyata Salassa guesthouse masih sekitar 2 km lagi dari tempat saya dicampakkan dari sepeda motor

Daaannn mbak-mbaknya baik banget mau ngeboncengin saya sampai ke salassa guesthouse yang berada di area kawasan.Tiba di pintu gerbang kawasan ,si mbak langsung melaju aja padahal sepertinya pengunjung dikenakan tiket masuk.

Pantaaaaii


Si mbak bilang udah ga usah bayar,lagipula sudah malam hehehe.Sampai didepan guesthouse saya sempat bilang berapa ongkosnya untuk nganterin saya  dan dia bilang gak perlu bayar,padahal saya serius loh, mau ngasih uang.Mbak-mbak ini adalah pekerja di salah satu resort mewah tanjung bira,diakhir pertemuan saya ucap terima kasih banyak dan semoga mbaknya sukses dipekerjaannya.Amiinn
Salassa guesthouse

Badan udah capek banget,nyaris seharian saya berada di kendaraan.Untunglah gueshousenya nggak mengecewakan,walaupun letaknya nggak persis dipinggir pantai.Kamar yang saya tempati berada dilantai atas berdinding dan berlantai kayu dengan kasur ukuran double sepadan dengan harga yang dipatok.

Restaurant


Malam itu ditutup dengan nasi goreng dan minuman jeruk nipis ala salassa restaurant,tampak turis asing datang silih berganti untuk menikmati hidangan -hidangan yang sering disebut sebagai restaurant ter-enak di tanjung bira.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar