Jumat, 13 Maret 2020

From Tbilisi to Kazbegi,Ngangkot Yang Menyenangkan

Turun dari Metro didube ke arah terminal saya dihampiri beberapa calo atau supir taksi yang menanyakan maksud tujuan saya yaitu Kazbegi atau nama formalnya Stepanshmida.Beberapa orang tidak saya gubris ,sengaja saya mau lihat suasana dulu.Nggak tau kenapa saya sangat klik dengan calo wanita berpakaian nyentrk,jeans ketat,sepatu boots ,jaket ngejreng warna merah ,rambut dikuncir dan yang penting bisa bahasa inggris,walaupun nggak begitu lancar.


stasiun metro Didube

Tanpa menyerah calo  ini terus mempresentasikan bahwa kalau saya naik taksinya menuju kazbegi  bisa berhenti di tiga spot cantik selama perjalanan,suatu tawaran yang menarik.Dan yang saya suka dengan supir ini ,dia jujur bahwa kalau naik sharing taksi harganya 20 lari (110 ribu rupiah) ,dengan mathsrutka harganya 10 lari tapi mashrutka langsung menuju Kazbegi tanpa berhenti,terserah kamu katanya.Naik mashrutka nya nanti saja setelah kamu kembali dari Kazbegi,dan memang saya rencana menginap di Kazbegi.Suatu hal menarik yang belum pernah saya jumpai sistem seperti ini di negara lain



Kalau  setuju ,saya disuruh menunggu di taksinya sambil cari penumpang lain,lumayanlah bisa menghangatkan badan.Dan saya setuju ,.Akhirnya si calo ini mendapatkan 2 traveler wanita asal Hongkong,awalnya 2 traveler ini menawar harga,saya mengompori mereka  untuk segera naik supaya lebih cepat jalan.Menurut calo ini jika traveler tersebut naik mashrutka ,mereka akan kena charge ransel mereka yang besar-besar entah benar apa nggak.eh ternyata perempuan calo nyentrik  ini merangkap jadi supirnya 

Menurut saya sih dengan durasi perjalanan sekitar 3 jam dengan jalan yang naik turun dan berhenti di tiga spot  harganya sangat murah,Jakarta -Bandung naik travel harganya juga 100 ribuan ya kan?Lebih hemat daripada menyewa mobil.Waktu untuk berhenti di spot-spot wisata pun tergolong cukup lumayan lama

Taksi perlahan meninggalkan kota Tbilisi,perempuan nyentrik ini ternyata macam supir metromini sedikit disalip aja oleh mobil lain doi marah-marah sambil mengumpat ngata-ngatain tentunya dengan bahasa yang saya nggak ngerti walaupun dia sepertinya ngajak ngomong saya,ada yang jalan lambat dikit langsung klakson sambil menyalip dan ngebut haha.Akhirnya kami tiba dr spot pertama
yaitu Zhinvali reservoir tidak  begitu jauh dari Tbilisi letaknya

Zhinvali reservoir

penyewaan pakaian



Dan memang pemandangannya pun tak kalah keren ,pusat penampungan air yang dikurung pegunungan-pegunungan cantik,airnya berwarna hijau turqois dan memang cocok untuk tempat berisitirahat setelah lelah berkendaraan.Kami diberi waktu sekitar 15 menit untuk berfoto-foto sambil mengagumi indahnya bendungan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air penduduk Georgia terutama ibukota Tbilisi.

Puas menikmati indahnya bendungan Zhinvali ,perjalanan dilanjutkan menuju Benteng Ananuri yang masih berada di kawasan Zhinvali .Di dalam benteng ananuri ini terdapat gereja  tua yaitu Church of Assumption dan Church of Virgin.Benteng ini didirikan pada abad 13 oleh bangsawan dari Aragvi Georgia.Pada saat itu ramai sekali turis-turis berdatangan mungkin karena letaknya sangat strategis di pinggir jalan raya,hal ini bisa dimanfaatkan oleh penduduk lokal unruk berjualan yang kebanyakan pedagang souvenir.
gereja di ananuri



Perjalanan sesungguhnya yang "georgia " banget telah dimulai ,gunung -gunung es seakan bermunculan dari bumi,kami berkendara menuju friendship monument Georgia -Rusia sebagai spot terakhir.selain gunung-gunung es kami juga melewati sungai,perkampungan dan juga kebun-kebun penduduk lokal sesekali diselingi puluhan pohon yang sedang berbunga .Beberapa kilometer awal jalannya sangat datar,supir masih bisa sesekali  ngebut ,namun ketika masuk Gudauri jalan mulai menanjak dan kemacetan tak terhindarkan .

tipikal jalan di georgia


Ternyata kami memasuki kawasan wisata Gudauri ,disini mulai banyak resort-resort dan atraksi wisata seperti paralayang,cable car ,ski dan lain-lain.Oh iya saya beruntung bisa melewati Gudauri karena beberapa hari sebelumnya jalan tertutup salju,saya diinfokan oleh turis Korea yang saya temui di Kazbegi.


menuju kazbegi





Kami tiba di Friendship monument Rusia-Georgia,spot paling kece .Salju menutupi hampir seluruh permukaaan,disini kita bisa melihat indahnya pegunungan yang diselimuti salju tapi harap berhati-hati karena angin nya nggak bersahabat,dingin banget dan juga jalan setapak yang berlapis es,bukan salju ya.Jadi hati-hati kepeleset.Sayapun nggak sanggup untuk berlama-lama disini,motretpun saya sudah nggak sanggup untuk melepas sarung tangan berlama-lama ,nggak nyangka aja bisa sedingin itu padahal winter sudah lewat.



fiiendship monument Rusia-Georgia

pemandangan disekitar FM 


Menuju Kazbegi kami harus bersabar karena banyak truk-truk besar melintasi kawasan ini,dan memang ini adalah jalan menuju Rusia.Kemacetan pun terjadi di jalan pegunungan yang naik turun dan berkelok-kelok.baru kali ini saya merasakan enaknya menikmati macet karena bisa sambil  sambil menikmati lukisan alam yang keren banget ,tak henti-hentinya saya cekrak cekrek mengambil foto,disamping saya sih supirnya terlihat bete karena kendaraan berjalan lambat hehe maaf ya!

sejauh mata memandang

Kamipun akhirnya tiba Di Kazbegi,sebuah kota kecil yang menyenangkan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar