Senin, 19 April 2010

Jadi Fotographer Dadakan Di Gurun Thar

Saya adalah satu-satunya turis asing yang mengikuti camel safari pada salah satu tour di jaisalmer ini dengan harga paket 200 rs ,saya hanya di beri fasilitas sharing jeep menuju salah satu bagian dari gurun thar.Peserta tour yang lain adalah pasangan gaek asli dari beberapa negara bagian India alhasil selama di perjalanan saya diam saja ,memang ada juga sih yang mengajak ngobrol bapak-bapak yang tepat di depan saya tapi cuma sekedar basa basi saja sepertinya setelah itu mereka mengobrol dengan pasangannya masing-masing.

Sampai disuatu tempat yaitu disebuah titik menuju ke tengah gurun, jeep kami berhenti .Semua peserta turun untuk kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan unta,satu unta berisi dua orang penumpang ,tapi karena saya sendiri maka satu unta pun milik saya dengan menambah 200 rs lagi.Saya konvoi dengan pasangan suami istri asal Madhya Pradesh ,sang suami namanya Phawar bk,pensiunan dari sebuah bank ternama di India, sedangkan istrinya ibu phawar kali ya(belum kenalan soalnya bahasa inggrisnya kurang lancar),seperti biasanya saya berbasa basi ria nanya ini itu .Ketika Pak Phawar menanyakan asal saya ,tampaknya dia mengetahui beberapa hal tentang indonesia termasuk presiden pertama indonesia ,Soekarno,ya dia katanya pengagum berat beliau.



Dan tiba satu pertanyaan yg menggeliltik:

“Erwin,kamu lebih suka Soekarno atau Soeharto?” he he menurut lo


Setelah turun dari unta kami berfoto-foto,kamipun selalu berkumpul ,sayangnya cuma saya yang membawa kamera dan mereka selalu minta difoto dengan berbagai gaya dan background.Saya sih senang-senang aja sebagai imbalannya saya ditraktir softdrink dan diberikan cemilan khas india hmmm lumayan juga.Rencananya setelah tour ini kami akan mengunjungi warnet untuk memberikan hasil jepretan amatir saya dalam bentuk cd.

Di Jaisalmer,setelah saya mengkopi beberapa foto dan saya ingin kembali ke hostel,Pak Phawar menahan saya dan mengajak makan malam bersama,saya pura-pura nggak mau (triknya basi banget yah)

“Nggak usah repot-repot pak,saya ikhlas kok jadi fotographer pribadi bapak” kata saya

“oh, nggak papa ini sebagai ucapan terima kasih saya kok,hayuk kita cari restoran di sekitar sini”kata pak phawar

“yuk mari,lumayan daripada lumanyun”(dalam hati)

Saya pasrah aja dipesankan makanan India bentuk apapun

“mau makan apa win?”

“Apa aja deh yang penting ada nasinya” hi hi indonesia banget yah.

Di meja makan munculah makanan-makanan aneh,sebenarnya lidah saya kurang cocok makan makanan India tapi sikat aja lah,gratis gitu lo.

Oh iya Pak Phawar ini,berputra dua yang tertua umurnya 36 tahun dan yang bontot umurnya 25 tahun.Sambil makan dia bercerita bahwa anak bungsunya yang bernawa Piyuz Phawar baru menyelesaikan studinya disalah satu universitas ngetop di mumbai ,bekerja dibagian IT dan berencana menikah bulan November tahun 2010.

Nanti kalau anak saya menikah ,kamu datang yah ke Indore”

“Boleh aja pak,mudah-mudahan saya bisa datang lagi ke india tahun depan”,jawab saya

“Masalah menginap jangan khawatir,saya punya rumah yang besar dengan 16 kamar”katanya


Saya sempet berhenti mengunyah makanan saya dan kaget.

“Apa? 16 kamar?”

“Itu rumah atau hotel pak?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar