Cebu city merupakan kota terbesar ke dua di Filiphina setelah Manila cuma itu informasi yang saya tahu.Sebelumnya saya hanya riset seperlunya saja karena menurut beberapa orang yang sudah pernah ke kota ini menurut mereka seperti layaknya kota besar aja yah seperti Surabayanya Indonesia lah.Walaupun begitu saya ingin sekali menikmatinya, keliling-keliling kota sambil ngemall dan mencoba kuliner setempat serta memperhatikan kebiasaan orang lokalpun sudah cukup bagi saya.Dan tentunya melihat gereja-gereja tua yang cantik arsitekturnya.
Sebelum sampai ke kota ini saya terlebih dulu mengunjungi pulau Bohol ,pulau yamg ada disebelahnya pulau Cebu.setelah bermalam di Tagbilaran ,ibukota propinsi Bohol dan berwisata di pulau tersebut saya berlanjut menyebrang ke pulau cebu melalui Tubigon .Hari sudah menjelang malam ketika saya mendarat di pulau Cebu.
Sebelum sampai ke kota ini saya terlebih dulu mengunjungi pulau Bohol ,pulau yamg ada disebelahnya pulau Cebu.setelah bermalam di Tagbilaran ,ibukota propinsi Bohol dan berwisata di pulau tersebut saya berlanjut menyebrang ke pulau cebu melalui Tubigon .Hari sudah menjelang malam ketika saya mendarat di pulau Cebu.
Saya sudah membayangkan ketika berada di dalam boat sepertinya saya akan ditarik-tarik calo atau diikutin tukang ojek maupun angkot .Biasanya setibanya di pelabuhan kan begitu ,saya pikir filiphina yah sebelas duabelas dengan Indonesia tapi saya gak nemu loh yang seperti itu .Malah saya berjalan lenggang kangkung keluar melalui pintu utama pelabuhan.
Begitu sampai di pinggir jalan raya hari sudah mulai gelap,tenang sekali kota ini .Setahu saya sih kota-kota yang berada di pinggir laut dan pelabuhan biasanya ramai banyak pedagang dan aktifitas lainnya tapi kota ini tidak .Mobil Cuma ada beberapa ,jalanan lengang ,terlihat hanya segelintir orang saja yang lalu lalang.
Begitu sampai di pinggir jalan raya hari sudah mulai gelap,tenang sekali kota ini .Setahu saya sih kota-kota yang berada di pinggir laut dan pelabuhan biasanya ramai banyak pedagang dan aktifitas lainnya tapi kota ini tidak .Mobil Cuma ada beberapa ,jalanan lengang ,terlihat hanya segelintir orang saja yang lalu lalang.
Sebelum mencari penginapan saya mampir di sebuah taman yang dibatasi benteng ,ternyata itu adalah benteng san pedro salah satu icon kota cebu.Saya duduk duduk dulu sambil membaca peta dan kemudian memperhatikan keadaan sekitar ,banyak pasangan yang sedang ngobrol maupun anak-anak muda yang lagi asik nongkrong beberapa orangpun terlihat sedang jogging .Sepertinya kesan pertama di kota ini membuat saya kerasan karena keadaan kota yang tenang dan santai.
Saya menyetop sebuah tricycle, kendaraan roda tiga seperti becak untuk menuju penginapan yang terletak di downtown nya kota cebu.Tricycle melaju pelan membelah jalan yang lengang kiri kanan ,perkantoran telah tutup,jalan sedikit gelap hanya ada satu dua mobil yang melintas.Sampai di perempatan jalan saya melihat keadaan jalan yang terang benderang.
Sempat terbengong-bengong sebentar diatas tricycle dan berubah menjadi "takjub" karena saya memasuki sebuah kota yang benar hingar bingar,setelah saya merasakan ketenangan dan santainya orang-orang yang tak jauh dari downtown tersebut.Suara-suara bising terakumulasi dari beberapa sumber diantaranya suara klakson jeepney yang tak berhenti,suara toko-toko cd bajakan yang memutar lagu keras-keras,dan juga orang yang berteriak-teriak menawarkan dagangan .Kalau di ibaratkan dengan Jakarta persis ketika kita melintasi taman monas dengan jalan yang lengang kemudian kita naik becak kearah glodok dan kota yang ramai .
Penginapan saya tepat di pusat keramaian ,jadi jalan sedikitpun sudah bisa merasakan atmosfir kecarutmarutan sebuah downtown di kota ini.Jalan satu arah yang penuh kendaraan terutama jeepney membuat suasana seolah-olah seperti terminal.Trotoar di penuhi para pedagang, homeless ,ladyboy dan juga wanita-wanita malam.Manusia tampak meluber saat itu .Saya yang kebetulan melewati sebuah trotoar harus berhati-hati melangkah,hampir saja saya menginjak homeless/tuna wisma yang sedang tiduran dijalan ataupun bersenggolan dengan orang-orang yang berlalu lalang di trotoar yang sempit dan dibeberapa bagian ada genangan air kotor.
Nah bagaimana dengan susana siangnya? hmmm saya lebih menikmati suasana siangnya walaupun jalannya teteup macet dipenuhi angkot dan jeepney dan kabel-kabel kusut bergelantungan di atas kepala saya.Namun terlihat nuansa kota tuanya yang terlihat dari toko-toko dan bangunan berpilar tinggi dan juga gereja -gereja tuanya.
Hanya berjalan kaki 15 menit keluar dari downtown barulah terlihat wajah kota Cebu yang lebih modern.Tepatnya daerah uptownnya yang terlihat dari jalannya yang lebar,gedung perkantoran bertingkat dan mall besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar