“Be careful in Ulaan baatar,brother ! “
Saya
diperingatkan oleh Damian ekspatriat
asal Italy yang bekerja di kota tersebut yang kebetulan sama-sama menaiki mobil
sewaan melintas perbatasan China –Mongolia.Tampaknya peringatan ini bukan
main-main ,saya sering membaca pengalaman traveler lain ketika berkunjung ke
kota ini.
Masih ingat
ketika saya bertemu traveler wanita berpengalaman berusia 64 tahun dari Austria ,dia menyarankan saya untuk mengunjungi
Mongolia .
“Kamu harus
kesana,karena negara ini sangat indah,tapi……”
“Berhati-hatilah
,saya pernah diikutin orang ketika berbelanja di narantuul market sepertinya ia
akan merampok saya”
Begitupun
mendengar penuturan agustinus wibowo sang
travel writer terkenal yang
membagi pengalamannya ketika pertama kali traveling di Mongolia
“Hari
pertama saya dirampok,hari keduapun dirampok” katanya
Ada
perasaan was-was sedikit ketika saya
memasuki negara ini bener-bener deg-degan antara excited memasuki negara baru dan ngeri akan
kriminalitasnya.Untunglah diperbatasan saya bertemu 2 orang Mongolian dan Damian .Jadi kami saling bantu membantu
dan menempati kompartemen dikereta yang sama.
Sampai
distasiun pagi hari , kamipun berpisah ,saya memilih guesthouse yang terdekat
dari stasiun dan tinggal jalan kaki saja.Entah kenapa saya
merasa parno banget ,sebentar-sebentar menoleh ke belakang berasa ada yang ngintilin, bener deh !.Jalan disekitar stasiunpun nggak rame-rame
banget malah cenderung sepi.
Pengumuman disetiap guesthouse |
Di
guesthouse saya melihat sebuah peringatan yang tertempel didinding,agar setiap
turis diminta berhati-hati ketika sedang berada dijalan terutama di sepanjang
jalan utama yaitu peace avenue seperti jalan sudirmannya Jakarta.Jalan ini
sangat terkenal keramaian dan juga para pencopetnya.Yang membawa tas atau
daypack “diwajibkan” menggembloknya didepan
Hari pertama
dan kedua saya masih waspada ransel saya gemblok di depan dan aman-aman saja
sampai suatu ketika gak sengaja saya gemblok
dibelakang dan masuk ke toko souvenir lagi-lagi saya diperingatkan oleh
sipenjaga toko
“JANGAN
DIGEMBLOK DI BELAKANG ,MAS.BANYAK COPET DISINI !”
Haaa…sebegitu
parahnyakah?
Padahal
jalan utama nya gak rame-rame amat lho.Kalau narantuul market memang saya akui
sumpek banget, orang berdesak-desakan
untuk masuk ke dalam bangunan pasar . Badan saya sampai terdorong-dorong oleh orang yang mau
masuk maupun keluar.
Tepat
dihari terakhir tahun 2012 saya mnegunjungi sukhbaatar square yang merupakan
pusat berkumpulnya masyarakat lokal yang
letaknya tepat ditengah kota.Sepertinya akan diadakan pesta kembang api
disini.Sebelum malam saya terlebih dahulu ingin isitirahat di guesthouse
saja.Baru pada malam pergantian tahun baru saya akan balik lagi ke sukhbaatar
square.
Sukhbaatar square |
Segera saya
mulai tinggalkan sukhbaatar square ,belum begitu jauh berjalan tiba –tiba saya merasa sepertinya ransel saya ada yang menarik-narik dan membuka
ritsletingnya.Saya lupa menggembloknya didepan ,Langkah semakin dipercepat
begitu pula orang yang sedang membuka
ransel saya mengikuti irama langkah kaki saya .
Saya melirik
sedikit kesamping
Gila! Bukan
Cuma seorang tapi ada 5 orang yang sedang menguntit saya ,duh gimana ini?
Kembali saya
mempercepat langkah ,sambil berpikir mencari
jalan keluarnya.Didepan ada restoran fastfood,oke saya harus masuk kesitu .Para
pencopet itu kini sudah berada disamping kiri kanan saya ,Rupanya mereka tahu
kalau saya sudah ngeh diikuti mereka.
Saya berbelok
masuk ke dalam restoran merekapun berbelok sebelum sampai pintu saya dicegat
.Barulah mereka menjalankan aksi sesungguhnya
mungkin karena aksi diam-diam mencopetnya tidak berhasil karena memang
mereka tidak mendapatkan apa-apa didalam ransel.
Saya ditahan
masuk kedalam ,kaki saya disengkat
kantong celana dirogoh.Saya
berusaha keluar dari kepungan mereka trus didorong hingga jatuh.Melihat saya
jatuh kawanan pencopet perampok itu pergi menjauh .Heran dijalan seramai ini nggak ada
yang melihat aksi mereka,apa orang-orang tidak melihat kejadian yang baru saja
saya alami?
Barang-barang
dan uang saya periksa ternyata nggak ada yang hilang ,memang saya menaruh
barang-barang berharga tersembunyi didalam jaket.Saya bersyukur tidak kehilangan
barang sama sekali .Tapi kejadian ini
membuat mood saya berantakan seketika yang tadinya mau merayakan malam
pergantian Tahun baru akhirnya cuma ngendon
dikamar sendirian pula.
Pemilik
guesthouse sedang mengadakan pesta kecil-kecilan saya diajak sih,tapi udah
terlanjur bĂȘte.Sayup sayup terdengar musik jedang jedung diringi tawa haha hihi.Saya menatap jendela
kamar, kembang api menari-nari dimalam pergantian
tahun baru.Ah.... sudahlah, ternyata omongan
orang-orang yang saya temui sebelumnya tentang kota ini sudah terbukti kebenarannya,kedepannya
saya harus lebih berhati-hati.
Wah berhasil ke Ulan Bataar. Iri to the max. Sempat punya cita cita main ke Ulan Bataar karena beberapa teman saya tinggal di sana. Tapi, nampaknya memang belum bisa kesampaian. Cukup baca pengalamannya di sini saja dulu.
BalasHapusLucky you didn't lost anything yah. Sepertinya kudu sering nonton scam city deh baru bisa jalan jalan ke Ulan Bataar. Nice story bro
asyik bro kalau ada teman disana,kotanya sih mirip dengan kota besar lainnya cuma sedikit waspada aja sih
Hapuswah cerita dan pengalaman yg sangat berharga,,untg ga ada yg ilang
BalasHapusAlhamdulilah masih selamat :D,makasih udah mampir
BalasHapuspenasaran dengan tempatnya, tapi jadi serem setelah baca ceritanya -_-'
BalasHapus