Berbekal tiket murah
meriah saya menginjakan kaki di negara bagian Malaysia yang terletak di pulau
Kalimantan yaitu Sabah.Kota Kinabalu adalah nama ibukotanya,Maskapai merah
kebanggaan backpacker ini berani sekali membuka jalur penerbangan
anti mainstream Jakarta-Kota Kinabalu yang menurut perkiraan saya jalur
yang sepi dan pasti lama kelamaan akan
tutup tapi perkiraan saya salah ,pada rute ini
hampir semua kursi terisi baik pada saat saya pergi maupun pulang dan
masih bertahan sampai sekarang (saat saya menulis postingan ini).
Kota kinabalu merupakan pintu gerbang para tki dan treveler indonesia
khususnya yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya yang ingin menuju
Negara Brunei Darusalam dengan biaya MURAH dan cepat.Bagi yang ingin cepat-cepat sampai Brunei tinggal membeli tiket
ferry yang lama perjalanannya sekitar 6 jam termasuk transit di kota
Labuan.Asyiknya lagi menuju Brunei dapat dilakukan berbagai cara yang
bervariasi salah satunya perjalanan darat
selama 8 jam dengan dengan 8 cap passport,jadi perjalanan nggak monoton apabila
harus bolak balik kota kinabalu http://wikitravel.org/en/Kota_Kinabalu_to_Brunei_by_Land. Cerdiknya pak Tony fernandez (pemilik airasia) menangkap peluang ini dan mudah-mudahan rute ini nggak ditutup .
Secara garis besar Kota kinabalu(disingkat KK,dibaca key key) menawarkan 2 macam wisata
yaitu pantai dan pegunungan Waktunya
yang mepet menyebabkan saya harus memilih wisata pegunungan .Kami sih
nggak naik ke gunung kinabalu karena
untuk hiking diperlukan persiapan yang matang ,jadi kami hanya berwisata di kaki
gunungnya saja.Awalnya pihak hostel yang saya inapi menawarkan paket wisata yang
cukup murah tapi karena kami terlambat memesan maka mau nggak mau kami harus
menyewa mobil dengan harga yang flat
yaitu 350 rm(sekitar 1,2 juta rupiah) seharian dan itu nggak bisa ditawar
,kalau dibandingkan menyewa mobil di Indonesia kita cukup mengeluarkan
uang sekitar 400 -500 ribu perhari tentunya harga di KK jauh lebih mahal
Mahalnya penyewaan mobil tertebus dengan kepiawaian sang
driver yang ternyata sekaligus guide yang bernama Lerond.Tadinya kami Cuma
berharap sang driver mengantarkan ke
lokasi yang kami mau tapi dengan pengetahuan yang oke mengenai kotanya
sendiri,kami sebagai turis jadi tahu seluk beluk Kota Kinabalu,mulai dari masyarakatnya ,tempat wisatanya dan sedikit menyinggung pemerintahan mereka sendiri..upss bagian ini yang paling saya suka,kepo banget deh
Beberapa objek wisata pegunungan kami datangi seperti desa
kundasang yang terkenal dengan NewZealandnya sabah,poring hotspring yang
biasa-biasa aja,dan juga jembatan pohon di hutan tropis gunung kinabalu .Kemudian kami “dipaksa” dibawa ke sebuah tempat semacam gallery berisi gambar-gambar dan
foto-foto mengenai wisata Kota Kinabalu. Lerond bercerita mulai dari sejarah sampai budaya sabah ,mulai dari gambar pertama di pintu masuk sampai gambar terakhir menuju pintu keluar semua diceritakan dengan detil.
Salah satu dari penjelasannya Lerond yaitu ,saya baru tahu kalau di hutan gunung Kinabalu ada bunga Raflesia Arnoldi, jadi nggak cuma ada di Bengkulu aja yah.Mengenai bunga yang mekarnya jarang sekali didaerah ini ada sebuah fakta bahwa ketika bunga itu mekar maka berita mekarnya bunga ini akan tersebar ke seluruh penjuru kota . Melalui banner atau spanduk yang dipasang di sudut –sudut jalan menjadi daya tarik bagi orang yang akan melihatnya .Bagi penduduk di sekitar area hutan gunung kinabalu yang lahannya ditumbuhi bunga tersebut, maka dipastikan rezeki anak sholeh akan menghampirinya karena sekali orang mau melihatnya dikenakan biaya 30 rm ,itu udah harga pasaran katanya.Bahkan ketika bunga itu udah mati dan berwarna hitampun beberapa turis asing masih kekeuh mau melihat dan rela membayar.Jadi kalau Malaysia nge-klaim Raflesia Arnoldi jadi bunga negara mereka jangan sedih yah,karena disana juga tumbuh kok!
Sebenarnya jika Lerond mau bisa saja
dia mengantarkan kami kembali ke hostel tanpa mengunjungi galery tersebut karena tugasnya sudah selesai dan kita juga sudah cukup puas dengan pelayanannya ,dan haripun juga sudah menjelang gelap.Tapi ini mungkin buat kemajuan daerahnya yang mengandalkan pariwisata agar orang merasa ingin balik lagi mengunjunginya ,Dari beberapa negara asia yang pernah saya ikuti lokal tournya ,di Kota Kinabalu inilah yang paling oke.Pemerintah setempat memang memikirkannya secara
serius dan saya acungi jempol buat pariwisata Kota Kinabalu,salut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar