Nggak tau kenapa saya bener-bener pengen traveling ke Takengon bukan Banda Aceh atau Pulau Weh yang sama - sama berada di propinsi Aceh.Takengon memang tidak seterkenal Banda Aceh atau Pulau Weh ,bahkan banyak yang bertanya dimana tuh Takengon atau ada apa disana?.Saya pernah lihat tayangan di Tv pas acara bocah petualang tentang anak-anak Takengon yang menunggang kuda di padang rumput berlatar belakang danau laut tawar.wuihh indahnya,itu salah satu alasan saya untuk mengunjungi kota ini.
Takengon
adalah ibukota kabupaten Aceh Tengah terletak di dataran tinggi Gayo yang berhawa
sejuk.Kotanya sendiri berada di pinggir Danau Laut Tawar ,jalan kaki sedikit
aja dari pusat kota udah keliatan hamparan danau .Seperti kota kecil lainnya
,pusat kotanya hanya berupa jalan lurus terdiri dari bangunan kantor ,rumah
makan dan pasar .Bukit-bukit mengelilingi kota ini,di salah satu bukitnya ada
tulisan GAYO HIGHLAND seperti tulisan HOLLYWOOD di Los Angeles USA ,tapi sayang
huruf G nya jatuh dan miring .
Sudut Kota Takengon |
Untuk
mengelilingi danau laut tawar saya menyewa labi-labi (angkutan seperti bentor
di Medan) ,tawar menawar hargapun terjadi.Saya bilang sama supirnya mau lihat
danau dari sudut yang paling cakep.Loh, baru beberapa meter jalanannya udah
rusak ,naik turun pula .Nggak tega juga saya melihat supirnya berusaha
keras menghindari jalan berlubang yang
naik turun daripada terperosok terjun ke dalam danau akhirnya saya cuma
foto-foto sebentar trus balik lagi ke kota
Saya sempat
kaget karena kota sekecil itu memiliki beberapa tempat nongkrong yang berupa
café dan kota ini terkenal akan kelezatan kopi gayo nya, kebayang dong kopi yang akan disuguhkan pasti enak-enak.Memang cafenya nggak seperti café-café di kota besar , ada sebuah café
dipinggir jalan dekat pasar namanya horas café walaupun cafenya kecil cuma 3 x
4 meter tapi interiornya keren banget didominasi warna merah disudut ruangan
ada mesin roaster yang gede beserta bungkus-bungkus kopi yang berjejer bersama
toples-toples yang unik.Saya memesan secangkir kopi gayo press espresso karena itu menu yang paling
murah ,begitu dihidangkan ternyata berupa cangkir kecil beserta teko
penge-pressnya ,jadi cairan kopi ditekan
agar ampasnya tidak ikut terbawa.Harganya cuma 10 ribu rupiah aja loh bisa
dapat kurang lebih tiga kali tuang.
Horas cafe |
Malam-malam
seperti biasanya saya mencari tempat
nongkrong anak muda lokal ,awalnya saya nongkrong di area terminal yang disulap jadi tenda-tenda warung makan .Saya cuma minum segelas bandrek susu tapi kemudian saya pengen makan mie aceh , ternyata warung mie acehlah tempat yang biasa untuk nongkrongnya anak muda lokal sambil nonton pertandingan sepakbola dan main laptop.Setelah seharian capek mengexplore Takengon tutupan megahnya adalah sepiring mie kepiting aceh panas menemani saya dikesejukan Takengon
Nice share. Jadi tahu tentang Takengon singkat padat dan jelas :)
BalasHapusSalam kenal dari Solo. ^^
thank
BalasHapussalam kenal juga
wah..tempatnya keren ya. jadi makin tau tempat keren lainnya di aceh selain sabang.
BalasHapusyuk ke Takengon dijamin betah hehe
BalasHapus