Siliguri masih seperti empat tahun lalu ramai,berisik dan
berdebu tidak ada perbedaan yang mencolok.Bus saya berhenti di depan sebuah agen bus ,sambil mengeluarkan ransel dari dalam bagasi
saya terkejut ketika melihat ransel baru saya berlumuran debu ,dari yang
warnanya biru menjadi berwarna coklat seperti habis jatuh terguling –guling di gurun pasir
Siliguri merupakan kota transit bagi traveler yang baru tiba
maupun yang mau menuju Nepal ,tapi nggak
banyak terlihat traveler-traveler yang berlalu lalang saat itu.cuma saya saja
sepertinya Di Negara bagian ini penduduk
local india sudah terbiasa dengan wajah-wajah asia tenggara
Tertatih-tatih saya menyusuri pinggiran jalan ,mencari
angkutan ke perbatasan India-Nepal.Jeep
menuju kakarvitta (kota disisi Nepal) telah saya dapatkan.Tampaknya jeep
sebentar lagi jalan hanya menunggu satu penumpang saja.Sang kenek meminta
ongkos ,saya berikan 100 rupee Nepal.Mulanya sang kenek memberikan saya
kembalian tapi ketika saya bilang
“border?” serta merta dia bilang iya dan merebut kembali uang kembalian saya
hehehe sial….!! Ternyata ongkos local dan turis dibedakan huffftt
Jeep melaju dengan santai membelah jalanan utama siliguri yang ramai.Lumayan
jauh juga letak perbatasan ini perlahan-lahan jeep meninggalkan kota dan
akhirnya tiba diperbatasan .Kemudian jeep melaju kembali melewati pos penjagaan
dan jembatan yang menghubungi kedua Negara tersebut sampai akhirnya benar-benar berhenti
Jembatan yang menghubungkan India-Nepal |
Rupanya ini adalah pemberhentian terakhir semua penumpang
turun melenggang bebas masuk ke gerbang Negara Nepal.Saya disuruh mengikuti
orang-orang yang hendak ke Kakarvitta oleh sang supir.Saya tersadar bahwa
paspor belum di cap keluar dari india ,hal ini saya bicarakan dahulu dengan sang supir.
“oh.kamu tinggal balik lagi aja ke sana” sambil menunjuk ke
sebrang jembatan’
“kamu naik becak saja yah,nanti tukang becak ini yang akan
bawa kamu ke kantor imigrasi”
Sebenarnya bisa jalan kaki tapi setelah nge-bus berjam-jam
rasanya capek juga
Saya berbalik arah menuju ke Panitanki sisi India dengan menaiki becak ,nggak tega
juga melihat bapak-bapak tua yang menjadi pengayuhnya .Banyak Orang-orang
berjalan kaki maupun yang menaiki becak
tampaknya mereka bebas sekali keluar masuk ke India maupun Nepal saya juga lihat tidak ada pemeriksaan bagi
penduduk-penduduk lokalTanpa basa basi lagi kami tiba di sebuah kantor
imigrasi.
Kantor imigrasi ini tersembunyi di balik pohon dengan
halamannya yang cukup luas ketika saya masukpun suasananya sepi sekali. Setelah
beberapa saat barulah ada orang yang datang seorang laki-laki berusia sekitar 30an memakai celana jeans dan kaos
basket .Saya kira dia mau mencap paspor juga
seperti saya ternyata petugas imigrasinya lho…santai banget.
Setelah mengisi form dan wawancara sedikit saya ditanya:
“Mau masuk india atau keluar?”
“keluar ,pak”
Sebuah stempel keluar india mendarat di paspor
saya,stempel keluar masuk ini sangatlah
penting bagi setiap traveler yang masuk maupun meninggalkan india terutama
lewat perbatasan darat.Sebaiknya benar-benar di cek apakah benar-benar ada
stempelnya karena bila tidak ada maka akan berurusan dengan petugas imigrasi
dan ujung-ujungnya kena denda yang lumayan besar.
Disambut debu |
Kembali saya menaiki becak menuju ke imigrasi Nepal .Sama
seperti imigrasi india ,kantor imigrasi Nepalpun sepi nggak ada antrian ,sepertinya saya hanyalah
satu-satunya turis pada saat itu.Ruangan kantor kosong melompong nggak ada yang
menunggu
“Excuseeeee meeee”
beberapa kali saya menyebut kata itu tapi nggak ada sahutan sampai
akhirnya datang bapak-bapak menghampiri saya.Rupanya beliau sedang
nongkrong-nongkrong didepan kantor sepertinya dia tahu maksud kedatangan
saya,yaapp visa .Visa Nepal begitu mudah didapatkan dan harganya pun murah,bagi
turis yang mengunjungi Nepal hanya membeli selembar striker tanda masuk yang
harganya bervariasi yang termurah 25 usd untuk masa tinggal 15 hari
Ruko-ruko Kakarvitta |
Kakarvitta city |
Akhirnya secara resmi saya menginjakan kaki di Nepal karena
visa telah tertempel di paspor ,saya berjalan kaki menuju kota pertama di ujung Negara Nepal
yaitu kakarvitta .Kesan pertama
tidaklah menggembirakan karena saya disambut debu-debu ,jalan yang
sebagian tak beraspal,flat-flat tua dan terminal tapi nggak ada calo atau orang yang menguntit ,semua serba santai.
Bus tujuan Kathmandu |
Setelah membeli tiket bus
ke Kathmandu saya berjalan-jalan sebentar di kota ini dan mendapatkan sebuah
warung makan local .Semangkuk tukpa pedas (mie rebus Nepal) menyambut hangat di
batas Negara yang dingin ini ,saya melahapnya tanpa ampun .Setelah perjalanan
selama 19 jam saya masih harus berjibaku dengan bus tujuan Kathmandu selama 16
jam kedepan .Welcome to Nepal
Tadinya saya ngira udah jadi turis paling menderita karena overland Krabi-Hatyai-KL-Singapura hampir nonstop selama 18 jam. Tapi kondisi jalannya mulus dan busnya super nyaman, beda jauh dengan bus2 yang sekilas terlihat di India. Perjalanan saya itu ternyata tergolong perjalanan nyaman. Hehehe... :D
BalasHapusSejauh ini bus india belum ada yg bagus yg ane naikin sleeper busnya aja harus sharing hehehe
BalasHapus,nepal lebih mendingan