Selasa, 23 Januari 2018

Tajrish

Sama seperti Jakarta,Tehran merupakan sebuah kota besar.Lalu lintasnya padat,penduduknya banyak ,bangunan-bangunan modern pun menghiasi kota.Yang membedakan dengan Jakarta cuma jumlah sepeda motornya yang jauh lebih sedikit dan Tehran sudah punya metro..hiks

Ditengah kepadatan dan kemacetan jalan-jalan di Tehran saya tertegun menyaksikan Rangkaian gunung-gunung bersalju yang menambah cantik kota ini.Coba kalau nggak ada gunung-gunung tersebut nampaknya sepintas Tehran seperti ibukota negara biasa.

Azadi square

Azadi square merupakan alun-alun di tengah kota,bangunan berbentuk unik ini adalah landmark kota tehran.Disamping nya ada terminal bus dalam kota dan luar kota.Di Azadi square inilah saya melihat landscape yang unik ,terminal bus dengan latar belakang gunung salju yang cukup jelas.Betah deh berlama-lama di Azadi square.


Sambil duduk-duduk saya membuka peta,Rangkaian pegunungan ada di utara Tehran kayaknya seru juga yah menyambangi pegunungan tersebut dan melihatnya dari dekat.Apalagi saya nggak punya rencana apa-apa.Beberapa resort pegunungan cuma sepelemparan batu dari kota Tehran cuma kalau menginap harganya cukup mencekik dompet.Jadinya saya rencana keesokan harinya akan mengunjungi Tochal daerah pegunungan tempat main ski Tehranian.

Untuk menuju Tochal cara termudahnya yaitu naik metro sampai Tajrish yang merupakan stasiun metro paling ujung dilanjutkan naik taksi ke Tochal.Saya sudah berada di Tajrish setelah menaiki metro,stasiun tajrish bikin saya menganga ,nggak hanya ornamen -ornamen yang  instagramable  juga kedalaman stasiun metronya yang saya hitung ada 4 tingkat ke bawah,busyet.

Tajrish

Keluar dari perut bumi ,saya mendapati area yang ramai sekali.Banyak orang yang berlalu lalang ,teriakan calo-calo angkot yang mencari penumpang,dan pedagang yang menjajakan jualannya.
Saya yang berniat naik angkot ke Tochal malah tertarik masuk kedalam bazaar.Menyusuri kios-kios pedagang membuat saya betah berlama-lama apalagi pas melewati kios -kios pedagang karpet ,rasanya saya pengen ngeborong deh.

Di sebuah ujung bazaar saya berbelok sedikit ,saya langsung menjumpai mesjid dengan arsitektur tipikal Persia, berwarna biru dan hijau namanya mesjid imam zadeh saleh


Mesjid Imanm Zadeh Saleh


Pelataran mesjid Imam zadeh saleh



Mesjid-mesjid di Iran sebenernya gaya arsitekturnya hampir sama semua tapi yang bikin berbeda di Tajrish ini adalah latar belakangnya yang pegunungan salju ,sayang saat kesana langit nya nggak biru.

Sampai akhirnya hari bertambah sore dan saya  mengurungkan niat ke Tochal.Saya melanjutkan berjalan-jalan di sekitarnya saja.Taman dengan berbagai macam fasilitas olahraga seadanya ,saya temui yang bersebelahan dengan terminal kecil.Bentuk tamannya memanjang dari dataran yang tinggi ke dataran yang lebih rendah,ditengahnya sungai kecil mengalir .Perfect.

Tamannya
Rasanya ingin berlama-lama duduk-duduk di taman tersebut sambil memandang pegunungan bersalju,sayangnya saat itu sedang winter,penduduk lokalnyapun jarang terlihat .Jadi saya nggak bisa berlama-lama disitu ,dinginnya itu lho.

Fitness ala ala

Keluar dari taman saya berniat mencari restoran sekalian mau ngangetin badan,eh saya lihat ada mall yang cukup bagus nggak nyangka banget.wah..mall ini sih terhitung sudah keren dan juga menjual barang-barang branded ,nggak semewah pacific place atau grand indonesia sih tapi lumayanlah.Food court nya ada di lantai paling atas,sayangnya untuk melihat pemandangan ke luar terhalang kaca yang ditutupi garis-garis putih.

Dibandingkan Bazaar yang berdekatan dengan Golestan Palace,Tajrish saya rekomendasikan untuk sekedar jalan-jalan iseng,atau mati gaya nggak tau harus kemana lagi.Pasar,mesjid,taman,restoran,mall semua numplek di area ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar