Nggak ada ekspektasi apa-apa ketika saya berkeinginan
mengunjungi Belarus,Cuma hanya karena bebas visa dan saya suka negara-negara
pecahan Uni soviet.Yang pasti dengan durasi visa yang Cuma dikasih 5 hari
paling hanya ibukota Minsk dan kota disekitarnya saja yang kemungkinan besar
saya kunjungi.
Welcome to Minsk |
Memang kurang tepat berkunjung ke Negara pecahan Uni soviet
pada saat winter.Bawaannya mager karena hawa yang dingin dan matahari yang muncul terlalu terlambat,jam 10
pagi baru terang.Jadinya kurang maksimal aja .Bagi penyuka salju negara ini
patut dikunjungi dimusim dingin bukan hanya dapat dingin-dingin nya saja tapi
bonusnya view yang spektakuler
Kesan pertama ketika menginjakan kaki ke Negara ini ,karakter orang-orangnya persis ketika saya berkunjung ke Rusia ,ekspresi datar,wajah dingin ,jarang senyum kesannya cuek .Saya hanya berkunjung ke ibukotanya saja dan mungkin karena saya datang pada saat winter maka interaksi dengan warga lokalnya sangatlah kurang,beneran.
Salju lebat dihari pertama |
Kesan pertama ketika menginjakan kaki ke Negara ini ,karakter orang-orangnya persis ketika saya berkunjung ke Rusia ,ekspresi datar,wajah dingin ,jarang senyum kesannya cuek .Saya hanya berkunjung ke ibukotanya saja dan mungkin karena saya datang pada saat winter maka interaksi dengan warga lokalnya sangatlah kurang,beneran.
Ketika sampai di Bandara Minsk ,saya nggak menemui sopir
taksi yang agresif .Nggak ada supir taksi yang ngkutin saya ketika saya bilang
nyet atau no.Sampai saya memasuki airport van dan bertemu orang-orang local di
dalam van saya merasa bukan turis karena nggak ada tatapan aneh yang biasa saya
terima ketika berada di Negara yang jauh dari Indonesia.Mungkin karena pakaian
saya sangat tertutup.
Sampai di terminal ” centralnyi” saya harus mencari hostel saya yang jaraknya
“hanya “ 2 km .Menyusuri jalan-jalan di kota Minsk sangat menyenangkan,ransel
saya nggak terlalu berat Cuma kepala saya yang agak berat karena kurang
tidur.Dengan berbalut pakaian berlapis-lapis dan penutup kepala yang rapat saya
menembus hujan salju yang turun sangat deras,sebelumnya saya beberapa kali
merasakan salju yang turun melayang-layang tapi kali ini salju yang turun menyerupai jarum yang menghujam bumi ,dalam
sekejap saja jaket dan tas saya penuh dengan es.
centralnyi |
Saya mempercepat langkah rasanya ingin cepat-cepat sampai ke
hostel,saya lihat banyak anak muda yang berjalan beriringan dan bergerombol
sepertinya mahasiswa.Saya yang focus dengan tujuan saya menuju hostel tiba-tiba
tersentak karena salah seorang dari mereka menyapa saya sambil berlalu
“Assalammualaikum”
katanya
Belum sempat saya menjawab pemuda tersebut ,saya
menghentikan langkah tapi pemuda yang berwajah Rusia tersebut sudah perlahan
menjauh.Saya cukup kaget mengingat wajah saya nayris tertutup nggak ada
tampang-tampang middle east
sedikitpun.Darimana dia tahu kalau saya beragama islam,mungkin karena
kumis dan jenggot saya yang mulai tumbuh,eh perasaan nggak deh.
tram |
Hostel saya berada di daerah kota tua,yang bener-bener
mencarinya sangatlah susah Karena terhimpit oleh bangunan-bangunan disekitarnya
untungnya saya sudah membeli kartu SIM local jadi gampng melacaknya menggunakan googlemaps.Sampai di resepsionis saya
disambut sangat hangat apalagi staff-staff hostelnya anak-anak muda .Mereka
langsung welcome ketika tau saya berasal dari Indonesia dan lumayanlah pengetahuannya tentang
Indonesia.Seperti biasa mereka
menawarkan paket-paket tour yang cukup menarik dan terjangkau ,sayangnya paket
tour yang terjangkau harus minimal 4 orang ,kalau sendiri yah berkali-kali
lipat bayarnya.
Salah satu paket tour andalan mereka adalah Hopping bar & club,jadi mengunjungi beberapa bar semalaman sampe gempor .Cocok nih buat anak-anak
muda yang doyan dugem,kalau saya sih nggak cocok karena orangnya ngantukan
apalagi perbedaan waktu yang cukup jauh ,lha wong jam 7 malem aja mata udah
kriyep-kriyep Hahaha
Salju menghilang keesokan harinya |
Keesokan harinya saya rada menyesal karena ketika saya jalan
menyusuri jalan-jalan sehari sebelumnya saya menyaksikan betapa kerennya
taman-taman dan kota tua diselimuti salju yang tebal dan nggak sempat
mengabadikan dengan kamera ,karena saya hanya focus menemukan hostel dan saya
berfikir akan mengambil gambar nanti-nanti saja.Eh..keesokan harinya ketika
saya sudah bersiap mau ambil foto salju-salju sudah menghilang dan nggak tersisa sedikitpun padahal kemarinnya salju tebal banget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar