Minggu, 02 Juni 2019

Korban Oman Air Transit 19 Jam Yang Berakhir Bahagia

Postingan ssbelumnya saya sudah ceritakan bagaimana  transit di Muscat yang hanya sekejap bulan Oktober 2018 lalu.Berhubung banyak pertanyaan mengenai tarnsit di Muscat dan begitu banyak korban oman air yang transitnya 19 jam,saya akan ceritakan pengalaman ketika saya transit kembali pada bulan Mei ini.



Muscat int airport



Saya salah satu korban yang tergiur dengan promo murah Oman air disalah satu web  travel online   berinisial T berakhiran A  yaitu Traveloka 😄😄 ,padahal saat itu lagi gencar-gencarnya promo harga gledek tiket.com dengan harga bersaing.Hampir setiap saat saya refresh harga gledek yang muncul setiap ada bunyi tokek.Cuma harga masih rata-rata sekitar 6-7 juta untuk rute Jakarta -Istanbul pp dengan qatar airways atau etihad ,sebenernya ini sudah termasuk murah untuk ukuran promo yang berangkat kira-kira untuk 2 minggu kedepan,tapi ketika ceki-ceki komunitas group traveling ada yang dapat 5 jutaan dengan rute yang sama darah diskonan saya mendidih 😏😏, dipending dululah sampai nemu harga 5 jutaan dan tanggal yang dimauin.



Muscat int airport
Muscat int airport
Sebenarnya saya melihat sih harga 5 jutaan bahkan 4 jutaan tapi tanggalnya nggak cocok,eh tiba-tiba ada seseorang yang posting bahwa ada potongan sejuta jika memasukan kode promo di web traveloka,jadi meluncurlah saya .Eh.kok nemu Oman Air sehaga 6.5 juta ditanggal yang saya mau dan diskon sejuta pula jadi saya hanya membayar 5.5 juta sahaja tapi masing-masing leg tarnsit 19 jam.Saya sempat bimbang mau ambil Qatar airways yang seharga 7 juta tapi transitnya nggak lama-lama amat sekaligus kelilingan Doha ,saya belum pernah ke Doha juga soalnya  atau transit di Muscat 19 jam dengan Oman air.Ngebayanginnya aja saya sudah stress duluan transit yang kelamaan dan akan memotong jumlah hari liburan saya karena total perjalanannya aja sekitar 30 an jam dikali 2.Tapi selisih harga yang cukup jauh dan cuti saya yang lumayan lama saya mulai menimbang-nimbang.

Setelah konsultasi dengan teman yang  pernah naik Oman air dari Jakarta yang bilang pesawatnya dreamliner yang  masih baru sayapun pernah transit di Bandara Muscat sebelumnya,Saya memutuskan ambil Oman Air *ketok palu*  lagipula saya belum melihat Muscat di kala terang.

Saya diwanti-wanti oleh teman bahwa berangkat dari Jakarta bakalan penuh  seatnya dengan rombongan umrah berdasarkan pengalaman teman saya sebulan sebelumnya.Nyatanya nggak sama sekali, kursi banyak yang kosong saya bisa memilih seat untuk selonjoran seenaknya paling hanya terisi 30 % saja,oh iya saya berangkat dihari minggu,apakah ada hubungannya dengan hari tertentu dengan tingkat keterisian pesawat,entahlah.

Untuk perjalanan pergi saya nggak keluar imigrasi,lagi-lagi saya melapor dulu ke konter pelayanan dan ngarep dapet akomodasi haha yang penting usaha dulu yekaaan.Dan tetep aja nggak dapet untuk kelas tiket promo saya.Sampai di Muscat sekitar jam 8 malam pesawat lanjutannya jam 2 siang keesokan harinya.Saya memutuskan untuk tidur diarea transit saja nggak keluar imigrasi dan langsung menuju spot-spot untuk berisitirahat yang saya sudah hafal tempatnya

Untuk kepulangannya saya sengaja keluar imigrasi dan membayar visa transit on arrival  sebesar 17 usd.Pesawat take off dari Istanbul pukul 1 pagi dan landing di Muscat jam 7 pagi dan akan berangkat ke jakarta pukul 2 dinihari.Jadi saya punya waktu seharian untuk keliling Muscat.Karena saya orangnya nggak bisa tidur di pesawat alhasil saya terkantuk-kantuk paginya .Waktu luang saya gunakan untuk tidur dulu sebentar dan enaknya bandara Muscat ini banyak lapak-lapak untuk tidur selain di Mushola tentunya,Saya melihat Bandara Muscat ini lebih rame di area transit daripada area kedatangan dan keberangkatan.


Mesjid Al qoobus

Siang hari baru saya keluar bandara ,tempat pertama yang saya tuju adalah mesjid al Qoobus ,mesjid terbesar di Oman.Mesjid ini dilewati oleh airport bus jurusan terminal Ruwi.Salah satu mesjid terindah yang pernah saya lihat apalagi ditambah tanaman-tanaman perdu dan bunga-bungaan yang mengelilingi bangunan mesjid makin  indah saja mesjid ini.Oh.iya saya sempat mandi di mesjid ,bagi teman-teman yang nggak betah kalau nggak mandi bisa dijadikan opsi ,peralatan mandi dan baju bersihnya jangan dimasukan bagasi semua.Sebelum sholat kita bisa mandi dulu guys apalagi ditengah cuaca Muscat yang panas dan seharian di pesawat.ah..segarnya.

Mesjid Al Qoobus 

Mesjid Al Qoobus 





Halaman msjid Al Qoobus 

Nggak terasa hari sudah menjelang sore ketika saya keluar mesjid,tujuan saya selanjutnya yaitu Mutrah dengan menggunakan bus tujuan Ruwi terlebih dahulu.Oh iya untuk mengunjungi mesjid al Qoobus dan Mutrah  dari arah bandara lebih simple urutannya mesjid dulu baru Mutrah.Karena kita nggak perlu nyebrang jalan untuk mengunjungi mesjid ini dan tentunya menggunakan halte yang sama untuk menuju Mutrah. .

Interior Mesjid

Ternyata disore hari lalu lintas Muscat lumayan padat perlu waktu yang nggak sebentar untuk ke terminal Ruwi,saya yang mengira lalu lintas Muscat yang lancar ternyata salah besar,panteslah waktu saya mengunjungi Mutrah sebelumnya lancar jaya karena sudah tengah malam.Sampai terminal Ruwi hari sudah mulai gelap dan saya sudah malas mengunjungi mutrah karena suasananya mungkin sama dengan yang pernah  saya kunjungi beberapa bulan sebelumnya,mending ke tempat lain saja.Mau ke mall semuanya jauh-jauh akhirnya saya ke LULU supermarket yang nggak begitu jauh dari terminal .Belanja kurma adalah salah satu agenda saya,dan memang harganya murah-murah dengan kualitas yang bagus, harganya bisa sepertga dari harga di bandara.

Setelah kalap belanja kurma kembali saya ke bandara menggunakan bus perjalanan kali ini lancar banget,buru-buru saya ke imigrasi karena pengen istirahat di Quiet loungenya masih ada waktu sekitar 4 jam lagi dan nggak disangka pesawat ke Jakarta dimumkan delay ketika saya baca di papan informasi keberangkatan,delaynya nggak tanggung-tanggung 5 jam cuy,jam 7 pagi baru berangkat.Saya yang awalnya kesal kemudian berfikir positif cieyee mungkin saya bisa tidur puas di lounge bandara ini.Compliment atas keterlambatan pesawat ini hanya diberikan voucher  F& B di semua restoran yang ada di bandara yang nggak terbatas nominalnya lumayanlah,ambil makanan minuman yang termahal harganya juga nggak apa-apa seperti yang saya lakukan.

Pesawat ke Jakarta berangkat pukul 7 pagi,rasanya pengen cepat-cepat masuk pesawat dan beristirahat,kali ini saya sudah lelah sangat.Sepertinya saya akan tidur pulas dan ngarep mudah -mudahan penumpang nggak penuh seperti waktu berangkat.Ternyata di ruangan boarding banyak rombongan umrah yang akan pulang ke Indonesia dan tampaknya akan penuh seatnya.Ya sudahlah yang penting pesawatnya nggak delay lagi.

Dan tibalah saatnya penumpang akan masuk ke pesawat ,boarding pass saya ditukar dengan yang baru waduh mudah-mudahan jangan seat yang ditengah pikir saya,karena seat tengah paling saya hindari makanya saya selalu request aisle di counter check in.Ketika saya masuk pesawat pramugari menyuruh  masuk ke lorong kanan dan ketka saya lihat nomor seatnya  kayaknya ada yang aneh nomor seat saya ada di barisan business class,saya balik lagi menghampiri pramugari bertanya kembali,eh ternyata bener .Bagi saya ini adalah pengalaman pertama duduk di business class walaupun saya nggak bisa merasakan pelayanan "restoran di udara" karena sedang puasa tetap saja saya syukuri,bisa tiduran 180 derajat dikala capek melanda itu namanya rezeki juga bukan?,ah bahagianya..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar